Ambon (ANTARA) - Majelis Latupati Kota Ambon meluncurkan Program Manggurebe Toma Majo yang artinya berpacu untuk memajukan kualitas sumber daya manusia (SDM) pemuda dan pemudi di Kota Ambon, Provinsi Maluku.

"Program ini diluncurkan bersama sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen para raja di negeri (desa) adat yang dimulai dari Kota Ambon," katanya Ketua Majelis Latupati Kota Ambon Reza Valdo Maspaitella di Ambon, Senin. Latupati adalah lembaga hukum adat di Maluku.

Ia menyebut jujaro mungare atau pemuda dan pemudi di daerah itu merupakan pemimpin Maluku pada masa mendatang.

Ia menjelaskan gerakan dalam Program Manggurebe Toma Majo bersifat kolaborasi dengan semangat masohi (gotong royong), baku kele (bersama-sama), dan baku tongka (saling mendukung) untuk kemajuan bersama.

Program itu, kata dia, berupa pemberian beasiswa kepada anak negeri adat yang berprestasi agar maju dan berkembang di bidang pendidikan.

Ia juga mengatakan tentang Program Ambon Challenge yakni program yang memberikan tantangan kepada generasi muda di negeri adat di daerah itu.

"Tantangan bagi anak muda yang ingin berkembang untuk melihat potensi negeri adat dari sisi pariwisata, pertanian, perkebunan, agrowisata, perikanan, dan potensi alam," katanya.

Baca juga: Mahfud MD terima gelar adat kehormatan majelis Latupati Ambon

Majelis Latupati Kota Ambon mendorong generasi muda melalui pemberian bantuan bagi kemajuan ekonomi di setiap negeri adat. Selain itu, anak muda diajak membangun desa dalam kaitan dengan aspek digitalisasi.

Ia berharap, generasi muda di Kota Ambon terus mematri semangat Sumpah Pemuda dalam jiwa dan cinta kepada negeri sebagai warisan untuk masa depan Maluku dan Indonesia.

"Seluruh anak negeri diharapkan terus bangkit dan bekerja bersama guna membangun Maluku menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.

​​Reza mengatakan pentingnya upaya membangun generasi muda Kota Ambon lebih sejahtera dan mandiri, serta aktif dalam setiap program yang menghasilkan sesuatu bernilai ekonomis.

"Yang terpenting adalah membangun sumber daya manusia, yakni mengubah cara pandang masyarakat demi kemajuan, dengan begitu dapat membangun fondasi dasar untuk negeri negeri adat di Pulau Ambon menjadi lebih baik ke depan," ujarnya.

Baca juga: Majelis Latupati Ambon deklarasi jaga ketertiban di negeri adat
Baca juga: Sekolah adat negeri Papua pusat pembelajaran budaya lokal
Baca juga: Delapan negeri adat di Ambon belum miliki raja definitif

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023