Bukan karena 'kartu truf', tapi karena Kartu Indonesia Pintar, KIP Kuliah, dan kartu lain
Jakarta (ANTARA) - Politikus Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan alasan Koalisi Indonesia Maju menunjuk Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024 ialah untuk memberikan kesempatan kepada anak muda memimpin Indonesia.

"Kami memilih Gibran karena memberikan kesempatan kepada anak muda agar memimpin bangsa Indonesia," kata Nusron di Jakarta, Senin.

Nusron mengatakan hal itu guna menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang menyatakan ada tekanan kekuasaan terhadap beberapa partai politik untuk memilih Gibran, putra sulung Presiden Joko Widodo itu.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar itu menegaskan bahwa pihaknya menunjuk Gibran bukan sebagai kartu truf, tetapi untuk melanjutkan program-program berbasis kartu dari Presiden Jokowi.

"Bukan karena 'kartu truf', tapi karena Kartu Indonesia Pintar (KIP), KIP Kuliah, Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Pra Kerja, Kartu Anak Sehat, dan kartu lain yang membawa kemanfaatan dan kesejahteraan buat rakyat," jelas anggota Komisi VI DPR RI itu.

Baca juga: Sekjen PDIP benarkan Gibran sudah pamit ke Puan Maharani

Nusron juga membantah soal pernyataan yang menyebut Jokowi tidak patuh terhadap konstitusi dan rakyat. Menurut Nusron, justru Jokowi taat dan patuh terhadap konstitusi.

"Justru, Pak Jokowi taat dan patuh kepada konstitusi dan rakyat. Beliau tidak pernah mencalonkan Gibran sebagai bakal calon wapres sebelum ada landasan konstitusionalnya," jelasnya.

Nusron menilai tidak ada istilah pembangkangan terhadap rakyat. Jokowi justru ingin memenuhi panggilan rakyat dan bukan panggilan partai.

Menurut dia, dari awal Jokowi menjadi presiden dan Gibran menjadi wali kota Surakarta karena mereka ingin mengabdi dan melayani rakyat dan bukan mengabdi dan melayani partai.

"Karena hakikat pemimpin adalah petugas rakyat, bukan petugas partai," ujar Nusron.

Baca juga: Prabowo: Dinasti politik adalah hal yang biasa

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres dan cawapres untuk Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, serta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pasangan Anies-Muhaimin diusung oleh Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat.

Pasangan Ganjar-Mahfud diusung oleh DPI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Sementara itu, pasangan Prabowo-Gibran diusung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Garuda, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), serta Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) yang tidak lolos menjadi peserta Pemilu 2024.

KPU RI telah menetapkan masa kampanye pemilu mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.

Baca juga: Jokowi kembali tanggapi soal dinasti politik

Pewarta: Fauzi
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023