Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) merilis 10 episode drama audio bertemakan “Misteri Nusantara” sebagai bagian dari program “Sandiwara Sastra Musim Kedua” untuk meningkatkan literasi masyarakat.

“Program ’Sandiwara Sastra’ bukan hanya menjadi sebuah karya seni dan inovasi. Lebih dari itu, ‘Sandiwara Sastra’ adalah sebuah upaya untuk meningkatkan literasi (masyarakat),” ujar Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra pada konferensi pers peluncuran “Sandiwara Sastra Musim Kedua” di kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Senin.

Menurut Mahendra, sastra penting untuk memajukan kebudayaan nasional dan membentuk karakter bangsa karena pendengar dapat mengambil pelajaran mengenai berbagai nilai-nilai kemanusiaan melalui karakteristik dan tindakan yang ditunjukkan oleh berbagai tokoh yang muncul dalam suatu karya sastra.

Baca juga: Kemendikbud luncurkan siniar Sandiwara Sastra

Oleh karena itu, Mahendra berharap program “Sandiwara Sastra Musim Kedua” dapat membuat karya sastra lebih dekat dengan masyarakat dan memberi warna baru pada perkembangan media sastra di Indonesia.

“Upaya ini juga merupakan gerakan untuk menambah kecintaan sastra di kalangan generasi muda,” ucap dia.

Sepuluh cerita dalam “Sandiwara Sastra Musim Kedua” diangkat berdasarkan cerita rakyat dan legenda urban di berbagai wilayah di Tanah Air yang menunjukkan kearifan lokal masing-masing daerah.

Kesepuluh cerita itu adalah “Perempuan Perkasa” (Papua), “Kampung Mati dan Hantu Berang-Berang” (Kalimantan), “Si Manis Jembatan Ancol” (Jakarta), “Pahlawan” (Bali), “Bombol dan Babi” (Nusa Tenggara Timur), “Keris” (Jawa Tengah), “Di Tubuh Tara dalam Rahim Pohon” (Sulawesi Selatan), “Mimpi Jurai” (Sumatera), “Sandekala” (Jawa Barat), dan “Halo Bleki” (Aceh).

Dua sutradara ditunjuk untuk memproduksi drama audio itu, yaitu Joned Suryatmoko dan Heliana Sinaga. Joned bertanggung jawab dalam pembuatan empat episode drama, sementara enam episode lainnya digarap oleh Heliana.

Produksi program “Sandiwara Sastra Musim Kedua” dilakukan dalam sekitar waktu satu tahun dengan melalui berbagai tahap, yakni riset, penulisan naskah, latihan, perekaman, penyuntingan, serta pembuatan musik.

Publik dapat mengunjungi pameran poster serta mendengarkan sampel audio dari beberapa cerita yang ditampilkan dalam program ini di Lobi Gedung E, Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, mulai 30 Oktober hingga 12 November 2023.

Sementara itu, kesepuluh cerita tersebut akan mulai dapat dinikmati seutuhnya oleh publik pada siniar di Spotify dengan nama akun @budayakita mulai 3 November 2023.

Baca juga: Festival cerita Panji ajak anak dan remaja dalami budaya Indonesia

Baca juga: Cerita horor, konten podcast paling populer di Indonesia

Baca juga: Kemendikbudristek tetapkan 213 Warisan Budaya Takbenda Indonesia


Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023