Jakarta (ANTARA News) - Selang yang selama ini dipasang di bagian perut mantan Presiden Soeharto setelah menjalani operasi karena pendarahan usus, telah diangkat melalui prosedur endoskopi karena kondisi saluran cernanya telah membaik, demikian penjelasan Koordinator Dokter Spesialis Tim Dokter Kepresidenan Dr Djoko Rahadjo. "Selang dicabut dengan alat endoskopi melalui mulut, tenggorokan menuju lambung," kata Djoko kepada ANTARA News di Jakarta, Jumat malam. Pencabutan selang yang selama ini membantu alat cerna Soeharto itu, kata Djoko, dilakukan tanpa operasi karena pangkal selang itu ikat dan pengangkatan selang itu berlangsung selama 20 menit. "Proses endoskopi dilakukan tanpa pembiusan, tapi tadi beliau diberi obat penenang dan saat ini masih beristirahat," kata Djoko lagi. Menurut Djoko, kondisi saluran cerna mantan Presiden ke dua itu semakin membaik sehingga keberadaan selang sudah tidak dibutuhkan lagi. Pasca operasi beberapa waktu lalu, Soeharto diberi makan berupa cairan melalui selang, namun saat ini pria berusia 85 tahun itu telah mampu makan secara normal melalui mulut. "Nantinya, akan ada pemantauan lebih lanjut mengenai kondisi beliau pasca pengangkatan selang ini. Kira-kira satu minggu kita periksa lagi," kata Dr Djoko. Hingga pukul 19.00 WIB, HM Soeharto yang didampingi dua putrinya, Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut) dan Siti Hutami (Mamiek) masih beristirahat di ruang perawatan lantai V RS Pusat Pertamina di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sebelumnya Soeharto pernah menjalani perawatan di RSPP sejak 4 Mei 2006 hingga 31 Mei 2006 dan menjalani operasi sebanyak dua kali yakni pemotongan usus sepanjang 40 cm pada 7 Mei 2006 dan operasi kecil berupa pengambilan darah beku di bawah kulit perut pada 19 Mei 2006. Pada 31 Mei 2006, mantan Presiden itu diijinkan pulang karena tanda-tanda vital seperti kadar Hemoglobin, elektrolit, fungsi ginjal dan pencernaannya semakin baik. Selama dirawat kadar Hemoglobin sempat mencapai 7 gram persen dan diijinkan pulang setelah kadarnya mencapai 10,6 gram persen. Kadar Hemoglobin normai berkisar antara 13-15 gram persen.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006