JAKARTA (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus menggelorakan semangat merawat budaya lewat perhelatan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023.

Gelora semangat itu tercermin pada penghujung rangkaian PKN 2023 yang ditutup dengan Festival Pawai Lumbung Sungai di Banjir Kanal Timur, Jakarta pada Ahad (30/10).

“Walaupun pawai ini adalah akhir dari rangkaian Pekan Kebudayaan Nasional 2023, namun bukanlah akhir dari perjalanan kita untuk memajukan kebudayaan Indonesia,” kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Hilmar Farid menekankan agar kebersamaan seluruh pihak yang terlibat dalam perhelatan PKN 2023 ini hendaknya menjadi energi besar bagi gerakan kebudayaan Indonesia di masa mendatang.

Baca juga: Kemendikbudristek: AKI 2023 ruang apresiasi pelaku budaya

Baca juga: Kemendikbud siapkan Ruang Tamu pada perhelatan PKN 2023


“Saya harap hari ini kita dapat mengikat janji untuk terus bekerja keras memajukan kebudayaan kita,” ujarnya.

Festival Pawai Lumbung diikuti oleh sejumlah peserta yang terdiri atas seniman, komunitas pencinta dan peduli sungai, dan delegasi provinsi. Sebanyak 18 rakit yang telah dihias dengan ornamen budaya masing-masing, siap menyusuri aliran sungai Ciliwung-Cisadane di Banjir Kanal Timur.

Pawai Sungai ini dilaksanakan sebagai salah satu wacana untuk membangkitkan kecintaan masyarakat terhadap budaya air.

Sungai dan budaya air adalah unsur warisan yang penting dalam konteks kebudayaan Indonesia. Dalam konteks ini, diharapkan pemerintah daerah di Indonesia, tidak hanya Jakarta, dapat terus merawat budaya air dengan baik. Sehingga kehidupan urban dan budaya masyarakat dapat berkembang dengan selaras.

Acara dimeriahkan dengan sejumlah penampilan ritual dan seni, iringan ondel-ondel, pawai reyog mini, rombong dangdut, dan masih banyak lagi. Masyarakat sekitar pun tampak sangat antusias mengikuti rangkaian acara sore itu.

Salah seorang peserta Pawai Sungai dari Kalimantan Selatan, Mimin, mengungkapkan bahwa keikutsertaannya dalam festival ini merupakan suatu pengalaman yang luar biasa.

“Melalui pawai ini, kami mau menunjukkan Kalimantan Selatan secara utuh, bukan hanya adat Banjar, namun juga keanekaragaman hayati yang kami miliki, seperti pohon kasturi dan hewan bekantan,” kata Mimin.

Pada kesempatan tersebut, Mimin juga menekankan pentingnya budaya untuk membangun peradaban bangsa.

“Peran budaya sangat penting sekali, karena menggambarkan nilai dan ciri khas setiap daerah. Generasi muda, terlebih anak-anak, harus diperkenalkan pada kekayaan dan filosofi budaya kita sedini mungkin. Agar seiring berjalannya waktu, rasa cinta terhadap budaya itu dapat terus tumbuh," ujarnya.

Selain itu, peserta dari Yayasan Topi Bambu Banten, Maudea dan Nisa, juga dengan bangga menunjukkan rakit hiasnya yang menggambarkan keindahan dan kerajinan khas daerah Banten.

“Penting sekali bagi generasi muda saat ini untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan kita. Saya berharap memiliki kesempatan untuk memperkenalkan kebudayaan ini sampai ke kancah internasional,” ujar Maudea.

Pekan Kebudayaan Nasional 2023 telah sukses dilaksanakan pada 20 - 29 Oktober 2023 di 40 titik di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Kepulauan Seribu.

Rangkaian acara ini menghadirkan ratusan kegiatan yang disiapkan oleh para seniman, komunitas, dan kolektif yang datang dari berbagai penjuru daerah di Indonesia. Melalui PKN 2023, masyarakat diajak untuk mengenal lebih dekat kearifan lokal yang dimiliki oleh setiap daerah di Indonesia.*

Baca juga: Kemendikbudristek: Pelaku budaya punya andil tanamkan nilai luhur

Baca juga: Puncak PKN 2023 diselenggarakan di 40 titik di Jakarta

Pewarta: Erlangga Bregas Prakoso
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023