Termasuk juga ada tulisan 'wilujeng sumping' lalu 'wilujeng angkat' dan lain sebagainya, termasuk juga nanti nuansa-nuansa musik Sunda
Bandung (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat mematangkan konsep untuk menambah unsur kesundaan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Kepala Disparbud Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan bahwa pihaknya membentuk tim bersama para konsultan untuk menyusun konsep menambah unsur kesundaan di BIJB Kertajati dengan harapan pada November 2023 ini bisa dieksekusi.

"Karena itu memang sudah diarahkan oleh Gubernur dan dari Pak Sekda juga sudah diarahkan agar supaya penataan di area Kertajati ini bisa terwujud sesegera mungkin," kata Benny di Bandung, Rabu.

Benny mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan lapangan pada BIJB Kertajati untuk menentukan area mana saja yang bisa digunakan untuk memberikan atmosfer atau ambience kesundaan pada para penumpang yang datang ke BIJB Kertajati.

Dalam penataan unsur kesundaan di BIJB Kertajati, Benny mengatakan akan mengusung konsep yang memenuhi kepuasan dari lima panca indra mulai dari peraba, pendengar, penciuman hingga nuansa hati.

Baca juga: AP II: Tenant di Bandara Husein Sastranegara tunggu perkembangan

Baca juga: Bandara Husein masih layani penerbangan ke Yogyakarta dan Surabaya


"Termasuk juga ada tulisan 'wilujeng sumping' lalu 'wilujeng angkat' dan lain sebagainya, termasuk juga nanti nuansa-nuansa musik Sunda seperti karawitan, 'kawih sunda' ornamen-ornamen dan sebagainya, pokoknya bagaimana ambience itu terasa ketika penumpang itu hadir di BIJB Kertajati bahwa ini Tanah Sunda, ini yang penting," ucapnya.

Untuk budaya Sunda yang diangkat, kata Benny, kemungkinan akan diangkat budaya Sunda Priangan dan Sunda Cirebonan mengingat posisi BIJB Kertajati yang dekat dengan kedua wilayah yang memiliki budaya Sunda tersebut.

"Jadi kemungkinan yang diperkuat unsur Priangan dan Cirebonan, karena BIJB Kertajati akan banyak melayani penumpang di kawasan ini, karena untuk kawasan Sunda Betawi, pasti akan nanti kalau tidak ke Halim ke Soekarno-Hatta. Jadi ketika penumpang datang yang dilihat, didengar dan dirasakan atmosfer Sunda nya dapat, ini yang kita kuatkan," ucapnya.

Penguatan unsur kesundaan di BIJB Kertajati ini, diminta langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin pada Rabu (18/10), karena di BIJB Kertajati menurutnya belum terasa unsur kesundaannya.

"Sebentar lagi kita akan memiliki BIJB Kertjati dan tentunya kita berharap itu menjadi bandara yang membanggakan kita semua. Saya pesan kepada kepala dinas dan kebudayaan masih sangat kurang sentuhan Sundanya," kata Bey di Gedung Sate Bandung, Rabu (18/10) malam.

Bey mengatakan hal tersebut harus dilakukan agar memberikan ciri pembeda pada fasilitas tersebut dan meninggalkan kesan pada masyarakat baik dari luar atau dari Jabar sendiri yang menggunakannya baik ketika bepergian atau datang.

"Sebaiknya ada entah tulisan, entah ornamen, atau petugasnya menggunakan ikat kepala, karena kalau kita bepergian harus meninggalkan kesan, dan ketika tiba. Jadi kita orang Jabar ketika sampai, sudah merasakan dan tahu ini di Jawa Barat jadi lebih ada sentuhan-sentuhan sundanya," ucap dia.

Namun, dari pantauan di lokasi pada 29 Oktober 2023, saat dimulainya operasional penuh BIJB Kertajati, nuansa Sunda belum terasa di bandara yang disebut menjadi terbesar kedua di Indonesia tersebut, bahkan tulisan selamat datang ala Sunda atau Wilujeng Sumping juga belum terlihat.

Baca juga: Dirut BIJB: Toko di Bandara Kertajati buka layani kebutuhan penumpang

Baca juga: Pj Gubernur Jabar: 17 Desember Persib terbang dari BIJB Kertajati


Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023