Jadi SDM itu tidak melihat teknologi hanya sebagai alat hiburan saja
Jakarta (ANTARA) - Pengamat Budaya dan Komunikasi Digital Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan mengatakan penyiapan ekosistem yang mendukung menjadi faktor penting untuk menumbuhkan lebih banyak inovasi digital di Indonesia.

"Perkembangan teknologi itu sifatnya global dan kemudian menciptakan sebuah ekosistem baru. Artinya paling tidak ketika ekosistemnya dibentuk dan disiapkan maka baru bisa ada inovasi (digital)," kata Firman saat dihubungi ANTARA, Rabu.

Firman mencontohkan salah satu ekosistem yang dapat dikembangkan misalnya dari sisi ekonomi digital. Saat pembayaran digital dimasifkan maka hal-hal pendukung lainnya seperti pemasaran, kegiatan jual-beli, hingga masyarakat yang diajarkan untuk menggunakan teknologi tersebut harus sudah siap.

Saat seluruhnya berjalan selaras maka sebuah ekosistem dapat terbentuk dan akhirnya menumbuhkan lebih banyak inovasi digital baru khususnya dari sisi ekonomi digital.

Secara lebih khusus dalam penyiapan ekosistem tersebut, menurutnya, aspek yang paling penting untuk disiapkan ialah dari sisi sumber daya manusia (SDM) yang akan menjadi pihak yang menggunakan inovasi digital.

Baca juga: Pameran digital di DEWG keempat tunjukkan wajah inovasi di era digital

Ia mengatakan SDM harus disiapkan dengan pola pikir bahwa teknologi hadir untuk dimanfaatkan dan mampu memberi efek pertumbuhan pada kegiatan ekonomi sehingga nantinya akan semakin banyak pihak yang terpacu untuk menghadirkan inovasi.

Hal itu sejalan dengan istilah bernama Groundswell yang dikemukakan Ahli Transformasi Digital Charlene Li bersama rekannya bernama Josh Bernoff pada 2008 yang menyebutkan bahwa manusia, teknologi, dan ekonomi berkaitan satu sama lain.

Ketiganya memiliki kaitan saat manusia memanfaatkan teknologi untuk membangun ekonomi, atau pengembangan ekonomi diintensifkan lewat manusia yang diberdayakan oleh teknologi, atau teknologi jadi bagian terpenting kegiatan manusia yang intensif menjalankan aktivitas ekonomi.

"Kemampuan melihat teknologi yang mendatangkan manfaat itu harus dibangun. Jadi SDM itu tidak melihat teknologi hanya sebagai alat hiburan saja," ujar Firman.

Terakhir, hal yang harus diperhatikan bagi pihak yang ingin membangun inovasi digital dan terus bertumbuh ialah dari aspek budaya yang dimiliki sebuah komunitas.

Hal itu diperlukan agar inovasi yang dihadirkan bisa sesuai dengan kebutuhan serta kondisi masyarakat yang memanfaatkan dan akhirnya inovasi tersebut dapat terus dikembangkan untuk lebih optimal sehingga sejalan juga dengan prinsip industri berkelanjutan.

"Jadi memang teknologi itu memiliki standar yang sama di seluruh dunia. Misalnya HP dan media sosial rata-rata fiturnya sama di seluruh dunia. Namun hasilnya berbeda di tiap negara karena ada hal pembeda dari sisi penggunanya di sisi pendidikan dan kebudayaan. Sehingga perlu juga untuk inovasi digital itu disesuaikan dengan hal-hal spesifik itu," tutup Firman.

Di sisi lain, guna mendorong inovasi digital, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika terus menggencarkan literasi digital, membantu pertumbuhan startup melalui program inkubasi, dan terus meningkatkan infrastruktur telekomunikasi hingga ke seluruh pelosok negeri, termasuk di antaranya peluncuran satelit Satria-1 belum lama lalu. 

Baca juga: Wamenkominfo nilai inovasi penting percepat transformasi digital

Baca juga: Menkominfo ajak ASN muda jadi agen transformasi dan inovasi digital

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023