Palembang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Palembang mencatat kasus penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sebagai dampak dari asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah daerah Sumatera Selatan selama musim kemarau 2023 ini mulai menurun.

"Kasus ISPA di Palembang berdasarkan data pada akhir Oktober 2023 tercatat 505 kasus atau mulai bergerak turun dibandingkan beberapa hari sebelumnya 528 kasus,” kata Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Palembang Yudhi Setiawan di Palembang, Rabu.

Dia menjelaskan, penyakit ISPA terbanyak menyerang warga kota kelompok usia di atas 18 tahun yakni mencapai 248 kasus.

Kemudian usia 5-18 tahun dengan 131 kasus, usia kurang dari satu tahun 22 kasus, dan usia 1 - 5 tahun 104 kasus.

Sedangkan penderita ISPA tersebut terbanyak terdeteksi di wilayah Puskesmas Kertapati, Puskesmas Gandus dan PKM Sei Selincah, Puskesmas OPI, dan Puskesmas Sosial, katanya.

Baca juga: BPBD Kepri imbau warga banyak minum air cegah ISPA karena asap
Baca juga: Pemkot Padang bagikan ribuan masker cegah ISPA akibat kabut asap


Menurut dia, meskipun kasus ISPA mulai menurun, pihaknya mengajak warga Palembang tetap melakukan berbagai tindakan antisipasi karena akhir-akhir ini kabut asap masih mencemari udara kota setempat.

Tindakan antisipasi dari serangan ISPA menghindari kontak langsung dengan udara luar ruangan, selalu menggunakan masker, dan meningkatkan stamina tubuh dengan makan-makanan sehat, minum air putih hangat.

Melalui berbagai upaya tersebut diharapkan kasus ISPA bisa terus ditekan dan masalah karhutla yang asapnya mengakibatkan kualitas udara buruk segera berakhir seiring mulai ada turun hujan, ujar Yudi.

Baca juga: Kemenkes sebut tidak ada penambahan signifikan terkait kasus ISPA
Baca juga: BRIN: Mitigasi ISPA pada musim kemarau sama dengan pandemi
Baca juga: Kasus ISPA di DKI Jakarta turun tujuh persen sejak dua minggu terakhir

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023