pencapaian tahun ini bisa menjadi pelajaran berharga
Makassar (ANTARA) - Kontingen Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Sulawesi Selatan yang ambil bagian pada Pesparani Nasional III di Jakarta berhasil membawa pulang delapan medali dan lima diantaranya medali emas.

Pembimbing Masyarakat Katolik Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan, Paulus Palondongan di konfirmasi, Rabu, mengatakan, Kontingen Sulsel bersaing dengan 38 Provinsi se-Indonesia dengan persiapan yang sangat minim.

"Kita bersyukur karena ada delapan medali yang berhasil kita bawa pulang dan lima diantaranya adalah medali emas, dua perak dan satu perunggu," ujarnya.

Paulus Palondongan mengatakan, ketekunan, kedisiplinan dan kerja keras para peserta, pelatih dan ofisial, serta dukungan dari Kakanwil Kemenag Sulsel, Keuskupan Agung Makassar dan lainnya akhirnya Kontingen Sulsel bisa mempersembahkan delapan medali dari Jakarta.

Medali emas tersebut berasal dari Cabang Lomba Paduan Suara Dewasa Campuran (PSDC), Mazmur Anak, Mazmur Remaja, Mazmur Orang Muda Katolik, Tutur Kitab Suci (TKS), sedangkat Perak diraih di Cabang Lomba Mazmur Dewasa dan Cerdas Cermat Rohani (CCR) Remaja, dan untuk CCR Anak dapat medali Perak.

"Dari 38 provinsi yang ikut berkompetisi, Sulsel berhasil meraih lima emas, dan perolehan ini melebihi pencapaian saat Pesparani II di Kota Kupang pada tahun 2022 lalu yang hanya membawa pulang tiga medali emas," jelasnya.

Baca juga: KWI minta peserta Pesparani jadi duta "Bhinneka Tunggal Ika"
Baca juga: Kontingen Maluku optimistis kembali juara umum Pesparani nasional


Kakanwil Kemenag Sulsel, Khaeroni, usai mendapatkan kabar terkait kesuksesan Sulsel memboyong delapan medali dari Pesparani Nasional III di DKI Jakarta, tidak mampu menyembunyikan kesyukuran dan Kegembiraannya.

"Selamat dan sukses kepada kontingen Sulsel, khususnya LP3KD, Pembimas Katolik Kanwil dan Keuskupan Agung Makassar, yang telah memperlihatkan kerjasama dan kerja keras yang baik dalam membawa nama baik Sulsel di kancah nasional, Semoga pencapaian tahun ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk melakukan persiapan yang lebih matang, agar lebih sukses lagi di Ajang Pesparani ke IV di Tahun 2026," harap Khaeroni.

Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Antonius Subianto Bunjamin, OSC, dalam sambutannya saat Penutupan Pesparani Katolik Nasional III di Beach City Internasional Stadium Jakarta mengajak seluruh umat Katolik menjadi Duta Bhineka Tunggal Ika dan Nilai Nilai Pancasila, demi Negara kesatuan Republik Indonesia.

Hal tersebut ia serukan pada momen penutupan Pesparani Katolik Nasional ketiga di Ancol Beach City International Stadium, Jakarta Utara, pada Selasa, 31 Oktober 2023.

“Kebersamaan dalam keberagaman bukan sekadar tema pesta kita tapi juga apa yang telah kita perkaya selama lima hari di Jakarta. Semangat ini harus dihidupkan secara konkret, maka jadilah Duta Duta Bhineka Tungal Ika di tempat masing-masing,” ujar Mgr. Antonius.

Baca juga: Pesparani Katolik jadi media untuk mempererat persatuan
Baca juga: Wamenag: Pesparani contohkan semangat persaudaraan antarumat


Imam yang juga menjabat sebagai uskup Keuskupan Bandung tersebut menutup secara resmi perhelatan akbar Pesparani Katolik Nasional III dengan menyerahkan “Telur Perdamaian Elang Bondol” kepada perwakilan peserta.

Mgr. Antonius juga sebelum menutup secara Resmi Pesparani Nasional III memimpin Perayaan Ekaristi konselebrasi. Bertindak sebagai konselebran adalah sepuluh uskup, termasuk Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo, dan puluhan imam

Sebelumnya, Ketua Panitia Sebastian Salang mengatakan seluruh rangkaian kegiatan Pesparani telah terselenggara dengan lancar.

Meskipun masih didapati persoalan, namun itu tidak mengganggu jalannya kegiatan dan sukacita Pesparani III di DKI Jakarta sebagai tuan rumah. Dari 38 provinsi yang hadir telah menunjukkan partisipasi yang luar biasa dan antusias serta penuh suka cita.

Baca juga: Wamenag: Pesparani jadi sarana meningkatkan wawasan keagamaan
Baca juga: Uskup Agung Kupang: Pesparani II perluas hidup iman umat Katolik
Baca juga: Menag: Pesparani sarana umat Katolik berkontribusi bangun bangsa

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023