Jakarta (ANTARA) - Scarlett Johansson mengambil tindakan hukum terhadap aplikasi artificial intelligence (AI/kecerdasan buatan), yang menggunakan nama dan kemiripannya dalam iklan online tanpa izin.
 
Scarlett Johansson, dilaporkan laman Variety, Rabu (1/11), terlihat muncul dalam iklan berdurasi 22 detik yang diunggah di X/Twitter oleh aplikasi penghasil gambar kecerdasan buatan bernama Lisa AI: 90s Yearbook & Avatar. Iklan tersebut terlihat pada 28 Oktober dan kini tampaknya telah menghilang dari internet.
 
Perwakilan Scarlett Johansson mengonfirmasi bahwa sang aktris bukan juru bicara aplikasi tersebut, dan pengacaranya, Kevin Yorn, menangani situasi tersebut dalam kapasitas hukum.
 
“Kami tidak menganggap enteng hal-hal ini. Sesuai dengan tindakan yang biasa kami lakukan dalam situasi ini, kami akan menanganinya dengan semua upaya hukum yang kami miliki,” kata Yorn tentang kasus yang menimpa Scarlett Johansson.

Baca juga: Scarlett Johansson tepis rumor tak akur dengan Gwyneth Paltrow
 
Iklan tersebut dimulai dengan video lama Scarlett Johansson saat di balik layar pembuatan film "Black Widow" dari Marvel. Johansson berkata, “Apa kabar teman-teman? Ini Scarlett dan aku ingin kamu ikut denganku…” sebelum gambar menutupi mulutnya dan layar bertransisi menjadi foto buatan AI yang menyerupai aktris tersebut.
 
Suara palsu yang meniru Johansson kemudian terus berbicara, mempromosikan aplikasi AI.
 
“Ini tidak terbatas pada avatar saja. Anda juga dapat membuat gambar dengan teks dan bahkan video AI Anda. Saya pikir Anda tidak boleh melewatkannya,” kata  suara yang terdengar seperti Johansson itu.
 
Tulisan kecil di bawah iklan berbunyi bahwa gambar diproduksi oleh Lisa AI dan tidak ada hubungannya dengan seseorang yang ada di iklan.
 
Beberapa aplikasi Lisa AI, yang dibuat oleh Convert Software, tetap ada di App Store dan Google Play. Pembuat aplikasi tidak menanggapi permintaan komentar saat dihubungi Variety.
 
Johansson bukan satu-satunya aktor yang nama dan rupanya dicuri dan dimanipulasi untuk tujuan periklanan. Bulan lalu, Tom Hanks berkata lewat media sosial untuk memperingatkan para penggemarnya terkait promosi iklan perawatan gigi yang memakai dirinya dalam bentuk AI.
 
Banyak negara bagian di Amerika Serikat memiliki undang-undang yang ketat terkait hak privasi, salat satunya California yang memberikan tuntutan perdata untuk penggunaan tidak sah atas “nama, suara, tanda tangan, foto, atau sejenisnya” untuk tujuan periklanan atau promosi.

Baca juga: Scarlett Johansson dapat penghormatan akting di American Cinematheque

Baca juga: Pakar UGM sebut pemanfaatan AI butuh aturan cegah penyalahgunaan

Baca juga: Regulasi yang ada cukup untuk tindak pelaku penyalahgunaan AI
 

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023