Los Angeles (ANTARA) - Amerika Serikat (AS) mencatat peningkatan angka kematian bayi pada 2022 untuk kali pertama dalam lebih dari dua dekade, menurut laporan yang dirilis pada Rabu (1/11).

Laporan tersebut dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.

Diperkirakan bahwa 20.538 bayi di AS meninggal pada 2022, yakni meningkat 3 persen dari 19.928 kematian pada 2021, menurut laporan tersebut. 

Angka itu adalah peningkatan tahunan (year on year/yoy) pertama sejak 2001 hingga 2022.

Tingkat mortalitas bayi pada usia kurang dari 28 hari naik sebesar 3 persen, sedangkan tingkat mortalitas bayi pada usia antara 28 hingga 364 hari meningkat sebesar 4 persen.

Kematian bayi akibat komplikasi maternal, seperti pre-eklamsia atau kelahiran prematur, dan sepsis bakteri juga meningkat masing-masing sebesar 8 persen dan 14 persen.

"Kenaikan tingkat mortalitas bayi yang dilaporkan ini sangat meresahkan dan mengecewakan. Kami hidup di negara dengan sumber daya yang melimpah. Namun, angka kematian bayi di Amerika Serikat sangat tinggi," kata Presiden Akademi Pediatri Amerika (American Academy of Pediatrics/AAP) Sandy L. Chung.

"Ada banyak alasan yang berbeda untuk hal ini. Kami tahu bahwa keluarga miskin menghadapi banyak tantangan termasuk akses ke makanan bergizi dan perawatan kesehatan yang terjangkau. Kesenjangan ras dan etnis yang berkaitan dengan akses layanan kesehatan, termasuk layanan kesehatan prenatal, hanyalah satu dari banyak kemungkinan penyebab rendahnya berat badan lahir bayi dan terkadang, kematian bayi," kata Chung.

Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023