Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sebab kematian bayi didominasi oleh kondisi berat badan lahir rendah, asfiksia (sulit bernapas), dan infeksi
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan capaian Pemerintah Indonesia dalam upaya menurunkan kematian anak dan bayi di Indonesia.
 
"Saat ini Angka Kematian Neonatal (AKN) adalah 9,3 per 1.000 kelahiran hidup, artinya sudah mencapai target RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional)," kata Wamenkes Dante di Jakarta, Senin.
 
Adapun Angka Kematian Bayi (AKB), kata dia, saat ini berada pada angka 16,85 per 1.000 kelahiran hidup dan sedikit lagi mencapai target RPJMN.

Dia menyebutkan Indonesia mengadopsi target penurunan tersebut ke dalam RPJMN 2020-2024, dimana pada tahun 2024 AKN diharapkan turun hingga 10 per 1.000 kelahiran hidup, serta AKB turun hingga 16 per 1.000 kelahiran hidup.
 
"Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sebab kematian bayi didominasi oleh kondisi berat badan lahir rendah, asfiksia (sulit bernapas), dan infeksi," ujar Wamenkes Dante.

Baca juga: Kemenkes: Kematian bayi di Indonesia 84 persen akibat lahir prematur
 
Kondisi tersebut, menurut dia, tidak hanya membutuhkan SDM yang terlatih, tetapi juga perlengkapan medis yang memadai. Salah satu perlengkapan yang dibutuhkan, kata dia, adalah alat bantu pernapasan ventilasi tekanan positif (VTP) atau Continuous Positive Airway Pressure (CPAP).
 
"Sebelumnya alat VTP/CPAP termasuk alat kesehatan yang dulunya diimpor, kondisi ketergantungan terhadap produk impor ini harus dibenahi," tutur Wamenkes.
 
Oleh karena itu ia mengapresiasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan industri dalam upaya meriset dan menciptakan alat bantu napas bayi yang diberi nama Mixsafe Transport Infant Blending Resuscitator, yang membantu penurunan angka kematian bayi dan anak tersebut.
 
Wamenkes Dante berharap agar sektor industri dan universitas lainnya juga dapat bekerja sama untuk meningkatkan inovasi dan produksi alat kesehatan dalam negeri, agar dapat memenuhi target AKB nasional yang belum terpenuhi.

Baca juga: Menkes sebut 7000 bayi meninggal/tahun akibat minim dokter spesialis
Baca juga: Wamenkes optimistis RI mampu ciptakan alat kesehatan berkualitas

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023