Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Bina Medika IHC (Indonesia Healthcare Corporation/Holding Rumah Sakit BUMN) menyatakan bidan merupakan ujung tombak yang memiliki kemampuan untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

“IHC mengoptimalkan peran bidan sebagai mitra pendamping ibu maupun calon ibu untuk penguatan pelayanan kebidanan secara berkesinambungan, serta sebagai kontribusi mendukung pemerintah dalam mengurangi AKI dan AKB di Indonesia,” kata Direktur Medis Pertamedika IHC Lia Gardenia Partakusuma di Jakarta, Rabu, terkait Hari Bidan Nasional 2023.

Lia menuturkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Hasil Long Form SP 2020 mencatat bahwa angka kematian ibu ada sebanyak 189 kasus per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan, angka kematian bayi tercatat 16,85 bayi per 1.000 kelahiran hidup.

Menurutnya, profesi bidan telah menggudangi beragam pengalaman dalam membantu seorang ibu melahirkan bayi dengan selamat dan sehat.

Selain mendampingi ibu hamil, bidan juga berperan dalam memberikan edukasi reproduksi wanita sejak remaja. Salah satunya adalah edukasi prakonsepsi sebagai persiapan kehamilan agar wanita Indonesia mampu mempersiapkan fisik dan jiwa untuk kehamilan.

Baca juga: IBI: Transformasi layanan primer perkuat peran bidan di garda terdepan
Baca juga: DPD RI tegaskan Pemprov perhatikan fasilitas bidan di Maluku


Bidan RS Pusat Pertamina Siti Khuzaimah membenarkan jika selama 21 tahun mendampingi para ibu berjuang menjalani persalinan merupakan pengalaman yang berharga bagi dirinya. Pengawalan yang diberikan tidak sekadar membantu melahirkan, tetapi memberikan pendampingan kepada semua wanita selama siklus reproduksinya.

Bidan lainnya, Aukhalia Yuliningtyas yang sudah 13 tahun berprofesi sebagai bidan menambahkan pengalaman paling berkesan adalah ketika menghadapi pandemi COVID-19.

“Suatu ketika ada ibu hamil yang hendak melahirkan dengan kondisi positif Covid, sebagai tenaga kesehatan, saya tetap melakukan yang terbaik untuk membantu proses persalinan seorang ibu yang berjuang tanpa didampingi suami dan keluarganya karena status positif Covid,” katanya.

Sementara bidan lainnya seperti Hety Nurhaeti yang sudah 27 tahun menjadi bidan berharap Hari Bidan Nasional 2023 ini bisa dijadikan momentum untuk meningkatkan kontribusi dan peran bidan untuk membantu pemerintah mengurangi angka kematian ibu maupun bayi di Indonesia.

Baca juga: Puan apresiasi dedikasi bidan bantu perkuat kesehatan ibu dan bayi
Baca juga: Menkes: Profesi bidan mendominasi pelayanan kesehatan di Indonesia
Baca juga: Bidan berperan besar dalam penurunan angka kematian ibu-bayi


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023