Jakarta (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) terus meningkatkan kepesertaan pekerja informal dalam tiga tahun terakhir yang tumbuh tiga kali lipat yakni dari 2,5 juta menjadi 7,6 juta.

Dirut BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo pada peletakan batu pertama pembangunan Gedung BPJS Ketenagakerjaan di IKN, Kaltim, yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dipantau secara daring, Kamis, mengatakan pekerja sektor informal rentan kecelakaan kerja.

"Strategi yang kami gunakan dengan menerapkan tagline 'Kerja Keras, Bebas Cemas'. Mereka silakan bekerja keras, sedangkan kecemasannya pindahkan ke kami sehingga mereka lebih produktif," ujarnya.

BPJAMSOSTEK yang kini berusia 45 tahun pada Desember tahun ini memiliki kepesertaan 40 juta pekerja atau 40 persen dari ekosistem pekerja Indonesia yang eligible, dengan total dana kelolaan mencapai Rp686 triliun atau tumbuh 12,9 persen secara year on year (yoy).

Baca juga: BPJAMSOSTEK datangi pekerja informal sosialisasi perlindungan dasar

Ia mengatakan seluruh pekerja jasa konstruksi di lingkungan IKN juga telah terlindungi, sehingga mereka dapat bekerja dengan aman, tanpa rasa cemas.

"Cakupan kepesertaan kami mengalami peningkatan 5 juta pekerja di tahun lalu, yang merupakan pertumbuhan tertinggi sepanjang sejarah BPJAMSOSTEK berdiri," ujar Anggoro.

Pencapaian itu, kata dia, tentunya tidak lepas dari dukungan Presiden melalui terbitnya Inpres Nomor 2 Tahun 2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) serta komitmen kementerian/lembaga dan pemerintah daerah (pemda) melindungi setiap pekerja di wilayahnya.

"Dengan dukungan dan komitmen bersama ini, kami optimistis mampu mewujudkan cakupan universal  70 juta pekerja, dengan dana kelolaan Rp1.001 triliun pada tahun 2026, sesuai dengan Peta Jalan Jaminan Sosial," ucap Anggoro.

Baca juga: Kemnaker gencar sasar kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sektor Informal

Pada tahun ini, BPJAMSOSTEK telah membayarkan manfaat sebesar Rp40 triliun kepada 3,4 juta pekerja dan ahli waris, serta menyalurkan beasiswa pendidikan dari TK hingga perguruan tinggi senilai Rp309 miliar kepada 72 ribu anak pekerja.

"Kami berkomitmen memberikan pengalaman dan kualitas layanan terbaik kepada peserta, diantaranya dengan simplifikasi dan digitalisasi layanan yang mengubah proses klaim dari lima hari menjadi kurang dari 15 menit, melalui aplikasi Jamsostek Mobile," kata Anggoro.

Utilisasi layanan digital ini mampu mengurangi 85 persen proses klaim di kantor cabang yang berdampak pada efektifitas dan efisiensi operasional.

Gedung BPJS Ketenagakerjaan di IKN didesain oleh Ary Indra dengan mengusung konsep green design dengan nilai filosofis rumah untuk semua seperti bentukan rumah bentang, rumah khas Kalimantan, dengan luas bangunan 6.000 m2 yang didirikan di atas tanah 1,19 hektare.

Baca juga: BPJAMSOSTEK dorong sosialisasi tingkatkan kepesertaan pekerja informal

Pewarta: Erafzon Saptiyulda AS
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023