Palu (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah menanam 1.000 bibit pohon mangrove sebagai bentuk antisipasi abrasi di kawasan pesisir Pantai Popa, Kelurahan Kayumalue, Kota Palu.
 
"Hutan mangrove menjadi sumber daya alam yang bisa menjaga ekosistem perairan antara laut, pantai dan darat," kata Kepala Biro (Karo) Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Sulteng Kombes Pol Yudi Kurniawan di Palu, Jumat.
 
Ia mengatakan penanaman pohon ini dalam rangka mendukung "Polri Lestarikan Negeri, Penghijauan Sejak Dini" yang merupakan bagian dari upaya Polri dalam melestarikan lingkungan, dan mencegah abrasi di wilayah pesisir.

Baca juga: "Mangrovers" tanam 1.000 bibit refleksi 5 tahun pascabencana Sulteng
 
Manfaat hutan mangrove juga akan membantu manusia dalam mendapatkan iklim dan cuaca yang nyaman, hingga mencegah bencana alam.
 
Oleh sebab itu, lanjut dia, penanaman pohon mangrove sangat penting sebagai penjaga pantai dari abrasi dan manfaat hutan mangrove untuk mencegah naiknya air laut ke daratan, mencegah erosi, hingga abrasi pantai.
 
"Pelestarian mangrove diperlukan untuk menjaga keberlangsungan ekosistem laut. Dengan adanya hutan mangrove, menjadi salah satu langkah mitigasi bencana saat ada gelombang pasang air laut," katanya.
 
Ia menuturkan pelestarian alam hutan mangrove dapat dilakukan dengan cara menanam pohon mangrove di pesisir pantai. "Dengan adanya kegiatan penanaman mangrove ini masyarakat diharapkan ikut serta dalam menjaga ekosistem mangrove di kawasan pesisir pantai," ujarnya.

Baca juga: Komunitas mangrove studi banding di Teluk Tomini

Baca juga: Mahasiswa UAI Jakarta tanam 1.000 pohon mangrove di Donggala Sulteng
 
Dia berharap dengan adanya kegiatan itu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan.
 
Dalam penanaman pohon kali ini, Polda Sulteng menggandeng unsur TNI sebagai wujud sinergi antara TNI-Polri.

Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023