Jember (ANTARA News) - Sebuah pengajian yang dilakukan sekelompok panitia penggalian dana pembangunan masjid di Jember, Jawa Timur, berakhir tragis, karena atraksi dakwah dalam kuburan dengan cara membakar diri itu telah melukai enam orang panitia, akibat tersambar api. Enam korban yang menderita luka bakar antara lain Imam Hidayat, Arif Sahim, Ahmad Soleh, Faris, Jamal dan Rouf, semuanya warga Desa Gumelar, Kecamatan Balung, Jember, demikian ANTARA News melaporkan, Minggu. Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa musibah itu berawal dari pengajian akbar yang diselenggarakan pihak panitia penggalian dana di sebuah lapangan di desa setempat, Sabtu (15/7) malam. Untuk menarik minat massa pihak panitia yang dipimpin oleh Kiai Ahmad Rokib menyuguhkan atraksi dakwah dari dalam kuburan yang dibakar dengan minyak tanah. Sahim, salah satu korban menjelaskan setelah api menyambar tubuhnya, seketika itu ia lari hingga terjatuh, namun saat itu Kiai Ahmad Rokib yang akan memberi dakwah telah terpendam di dalam kuburan sekitar 15 menit lamanya, sehingga berhasil selamat dari musibah itu. Mustopo, seorang saksi, mengungkapkan sebelum musibah terjadi panitia terlihat menyiramkan tiga botol bensin di atas kuburan yang dimaksud namun karena kurang hati-hati percikan korek api yang disulut salah seorang panitia justru menyambar tubuh ke enam panitia yang berada di sekitar kuburan. Ke enam korban terbakar kemudian langsung dilarikan ke instalasi gawat darurat RSUD Balung, Jember, Jawa Timur. Sementara itu, Kiai Rokib mengatakan atraksi dakwah dari dalam kuburan yang dibakar tersebut dilakukan untuk menarik minat massa dalam pengajian itu. Dia menambahkan, pihak panitia sebenarnya telah melakukan latihan sebelum pertunjukan berlangsung, namun saat latihan media yang digunakan adalah minyak tanah bukan bensin. Hingga Minggu (16/7), seorang korban bernama Imam Hidayat masih menjalani perawatan intensif di RSUD Balung, Jember, karena menderita luka bakar serius di bagian wajah, tangan, punggung dan kaki, sedang ke lima korban lainnya sudah diijinkan pulang. Kapolsek Balung, AKP Edy Sudarto, SH menjelaskan pihaknya sangat menyayangkan terjadinya insiden ini, karena sebelum pertunjukan berlangsung pihaknya sempat menolak proposal perijinan yang diajukan panitia.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006