Dalam kondisi seperti itu kadang-kadang ikan yang nilai ekonomis kurang memang dibuang
Mukomuko, Bengkulu (ANTARA) -
Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu memberikan tanggapan mengenai adanya ikan yang berserakan di pantai di Kelurahan Koto Jaya Kecamatan Mukomuko Kota.
 
"Ada siklus musiman, sekarang ini musim ikan sehingga hasil tangkapan luar biasa, baik ikan yang punya nilai jual maupun yang tidak punya nilai jual. Dalam kondisi seperti itu kadang-kadang ikan yang nilai ekonomis kurang memang dibuang," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Edy Aprianto di Mukomuko, Minggu.
 
Ia mengatakan sekarang ini sedang musim ikan sehingga jumlah tangkapan nelayan berlebih dibandingkan hari biasanya.
 
Sehingga diduga banyak ikan hasil tangkapan nelayan yang disortir di tengah laut yang kemudian terbawa ombak hingga ke pantai wilayah itu.
 
Ia memastikan tidak ada fenomena alam lain yang menjadi penyebab ikan berserakan di pantai itu.

Baca juga: Dinas Perikanan sebut nelayan Mukomuko sedang panen ikan

Baca juga: Pemerintah bangun pelabuhan perikanan skala nasional di Mukomuko
 
"Ikan yang berserakan di pinggir pantai itu kemungkinan bukan karena masalah lain selain dibuang," ujarnya.
 
Ia menyebutkan ikan yang nyangkut di jaring penangkap ikan itu ada yang nilai ekonomis tinggi dan ada yang nilai ekonomis rendah.
 
Edy menjelaskan, pada saat melepaskan ikan dijaring sekalian ikan yang nilai ekonomis rendah disortir, sambil di pinggir dia melepaskan ikan tersebut.
 
"Kalau saran kami, walaupun nilai jual kecil tetap punya harga, kan bisa untuk ikan kering dan ikan rucah untuk bahan pembuat pakan ternak tapi itu kembali ke penangkap ikan untuk memanfaatkan rezeki dari Tuhan," ucapnya.
 
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Warsiman mengatakan nelayan diduga membuang ikan jenis maco. 
 
"Kalau mereka membawa pulang ikan itu mereka tidak bisa menjualnya karena tidak laku dijual," ujarnya.

Baca juga: Pemprov Bengkulu: Pembangunan tahap I PPN Seluma rampung Desember 2023

Baca juga: Pelabuhan Perikanan Nusantara di Bengkulu mulai dibangun
 
 
 
 

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023