Sebanyak 83 persen bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional RI untuk 20,633 keluarga risiko stunting (KRS) di Sulbar sudah terdistribusi
Mamuju (ANTARA) - Sebanyak 83 persen bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI untuk keluarga berisiko stunting di enam kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat sudah terdistribusi, kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulbar Abdul Waris Bestari.

"Sebanyak 83 persen bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional RI untuk 20,633 keluarga risiko stunting (KRS) di Sulbar sudah terdistribusi," kata Abdul Waris Bestari, saat menerima kunjungan Penjabat Bupati Mamasa Yakob F Solon, di Mamuju, Senin.

Baca juga: Bapanas: Jaga produktivitas daerah sentra pangan

Bantuan pangan dari Bapanas RI tersebut, lanjut Abdul Waris Bestari, disalurkan dalam tiga tahap, yakni pada September, Oktober hingga November 2023.

"Untuk Kabupaten Mamasa, disalurkan bulan ini dengan bekerja sama PT Pos Indonesia," ujar Abdul Waris Bestari.

Pada kesempatan itu, Abdul Waris Bestari menyampaikan terima kasih atas kepedulian Pj Bupati Mamasa.

Hal itu menurutnya, sebagai bentuk kolaborasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Kami melibatkan PT Pos Indonesia dengan harapan penyalurannya sampai ke penerima. Data digunakan 'by name by address' atau berdasarkan nama, berdasarkan alamat," terang Abdul Waris Bestari.

Sementara, Pj Bupati Mamasa Yakob F Solon menyampaikan bahwa kunjungannya ke Kantor Dinas Ketahanan Pangan Sulbar untuk mengkoordinasikan bantuan penanganan stunting dari Badan Pangan Nasional RI yang akan didistribusikan di Kabupaten Mamasa.

Baca juga: NFA salurkan bantuan di Purworejo intervensi kerawanan pangan

Tujuannya kata Yakob F Solon, untuk memastikan bantuan berupa daging dan telur tersebut tidak menemui kendala sebab beberapa desa di Mamasa masih sulit diakses.

"Kami berkoordinasi dengan dinas ketahanan pangan dan PT Pos Indonesia untuk menyatukan persepsi terkait penyaluran bantuan pangan di Kabupaten Mamasa," ujar Yakob F Solon.

Pada pertemuan itu, Pj  Bupati Mamasa menekankan pentingnya efisensi dan efektifitas penyaluran, serta dapat meyakinkan masyarakat bahwa jumlah bantuan yang didistribusikan sudah sesuai data yang ditentukan dari pusat.

"Jadi ini betul-betul yang diberikan sesuai data dari pusat, sudah sesuai SOP (standar operasional prosedur) dan kita di daerah siap memfasilitasi," tegas Yakob F Solon.

Sedangkan, Kepala Kantor Pos Indonesia Cabang Kabupaten Mamuju Taqwa Setiawan menyampaikan bahwa PT Pos Indonesia merupakan transporter atau penyalur dari gudang ke penerima.

Namun Taqwa Setiawan mengakui, pihaknya memerlukan bantuan pemerintah setempat dalam memperlancar penyaluran tersebut.

"Kami tidak bisa berjalan sendiri sehingga kami meminta dukungan dari pemprov dan pemkab. Persoalan akses ke desa-desa menjadi salah satu kendala, sehingga kami perlu memetakan wilayah," kata Taqwa Setiawan.

Baca juga: Bapanas-Pemprov Kalteng petakan stok pangan hadapi natal-tahun baru

Pewarta: Amirullah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023