Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian menargetkan industri dalam negeri untuk mampu memproduksi telepon seluler yang saat ini masih bergantung terhadap impor dalam waktu dua tahun kedepan.

"Dalam waktu dua tahun lagi, telepon seluler akan mulai diproduksi secara nasional," kata Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat, saat melakukan jumpa pers "Trade Expo Indonesia" di Jakarta, Kamis.

Hidayat mengatakan, saat ini sudah ada kerja sama antara pihak swasta asing dan swasta dalam negeri (Foxconn dengan Agung Sedayu Group) pada tahun 2013 ini, yang akan terus diawasi oleh pemerintah.

"Setiap tahun, nilai impor telepon seluler mencapai 5,5 miliar dolar Amerika Serikat atau sebanyak 50 juta unit, dan apabila produksi di dalam negeri sudah berjalan maka kita akan kurangi impor tersebut setiap tahunnya," ujar Hidayat.

Foxconn Technology Group akan segera berinvestasi di Indonesia pada tahun 2013 ini dengan menggandeng Agung Sedayu dan Erajaya Group.

Agung Sedayu akan menyiapkan semua kebutuhan Foxconn untuk pembangunan pabriknya di Indonesia, dan direncanakan total investasi senilai 10 miliar dollar AS, untuk 10 tahun ke depan.

Foxconn merupakan perusahaan pemasok komponen bagi Apple, Motorola, Nexian, Sharp, dan berbagai peralatan elektronik lainnya.

Terkait dengan realisasi pembangunan, Foxconn akan memulai akhir tahun 2013 ini atau awal tahun 2014 mendatang dan diperkirakan akan mampu menyerap kurang lebih sebanyak 1.000 teknisi.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013