Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) memperkuat sinergi dan diplomasi olahraga internasional bersama Prancis menyusul persiapan menuju Olimpiade 2024 Paris.

Hal tersebut ditunjukkan dengan pertemuan antara Ketua KOI Raja Sapta Oktohari dengan Duta Besar Prancis untuk Indonesia, H.E Fabien Laurent Robert Panone, pada Senin (6/11) malam.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas perkembangan olahraga dan persiapan Paris sebagai tuan rumah pesta olahraga empat tahunan paling prestisius di dunia ini.

“Saya berterima kasih atas jamuan makan malam ini dan ini adalah momen penting dengan diskusi substantif terkait perkembangan olahraga, termasuk persiapan Olimpiade Paris yang dijelaskan langsung oleh Duta Besar H.E. Fabien. Tentu ini adalah awal untuk langkah-langkah yang dapat kita jajaki selanjutnya,” kata Okto, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa.

Baca juga: KOI: Asian Games 2022 jadi evaluasi menuju Olimpiade Paris

Okto hadir didampingi Wakil Ketua Umum Ismail Ning, Komite Eksekutif Harry Warganegara dan Josephine Tampubolon, Wakil Sekjen NOC Indonesia Daniel Loy serta perwakilan cabang olahraga, yaitu Ketua PB PRSI Anindya Bakrie, Bendahara PB Perpani Irawadi Hanafi, serta Sekretaris Jenderal PBTI Brigadir Jenderal Robert Ndona.

Sementara itu, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, H.E. Fabien, mengapresiasi kehadiran KOI serta menilai Prancis dan Indonesia memiliki hubungan diplomatik yang kuat yang berpotensi untuk dikembangkan ke depannya.

“Indonesia adalah salah satu negara penting bagi pemerintah Prancis, dan kami menantikan kerja sama berkelanjutan,” kata Fabien.

“Dalam diskusi tadi, kita sama-sama saling tahu prioritas masing-masing dan apa yang menjadi fokus untuk olahraga Indonesia, tentu kita dapat melihat peluang kerja sama lebih lanjut, dan olahraga adalah hal penting. Kami pun bersedia untuk terlibat dalam perkembangan persiapan antar-federasi olahraga,” ujarnya menambahkan.

Paris 2024 akan menjadi edisi Olimpiade ke-33 sejak Olimpiade modern diperkenalkan pada tahun 1896. Ini merupakan kali ketiga negara yang memiliki ikon Menara Eiffel ini menjadi tuan rumah Olimpiade, setelah sebelumnya pada tahun 1900 dan 1924.

Tim Indonesia sendiri saat ini telah mengamankan empat tiket Olimpiade Paris dari cabang olahraga panahan (2 tiket), gimnastik (1), dan panjat tebing (1).

Skuad Merah Putih masih berpeluang menambah wakil yang lolos karena kualifikasi Olimpiade masih berlangsung hingga pertengahan tahun depan.

Baca juga: Meski sabet perunggu, Diananda pastikan tiket lolos Olimpiade
Baca juga: Indonesia targetkan rebut tiket Olimpiade Paris di IFSC Asia Qualifier

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023