Tangerang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, membentuk tim reaksi cepat (TRC) yang bertugas selama 24 jam untuk mengantisipasi dan menangani bencana banjir pada musim hujan tahun ini.

"TRC sudah dibentuk. Total beranggotakan 100 personel, yang berasal dari beberapa Pos BPBD," kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat di Tangerang, Selasa

Ia menyebutkan, tim reaksi cepat penanganan bencana BPBD Kabupaten Tangerang ini beranggotakan 100 personel yang memiliki kemampuan khusus.

Selain itu, tim tersebut juga akan bertugas menangani kebencanaan dan melakukan edukasi serta mengevakuasi warga jika terjadi banjir di wilayah tersebut. Kemudian, melakukan penanganan dan pemantauan setelah bencana terjadi.

Baca juga: BPBD DKI bentuk Tim Reaksi Cepat untuk antisipasi banjir

"TRC ini diisi oleh personel dari beberapa bidang, ada dari bidang penanganan dan evakuasi, ada juga bidang logistik dan lain sebagainya," ujar Ujat.

Dalam mengantisipasi terjadinya bencana, menurut dia, BPBD Kabupaten Tangerang saat ini juga telah melakukan pemetaan berbagai wilayah rawan bencana.

Berdasarkan data pemetaan itu terdapat 11 kecamatan dengan 18 titik rawan terjadinya bencana banjir pada tahun ini.

Selain banjir ada beberapa bencana alam yang juga harus diwaspadai seperti tanah longsor, puting beliung, dan pergerakan tanah.

Baca juga: Banyuwangi normalisasi sungai antisipasi banjir menjelang musim hujan

"Kami sudah petakan daerah-daerah yang rawan bencana, dan ada 11 kecamatan dengan 18 titik," katanya.

Ia menyebutkan beberapa wilayah rawan bencana itu, yakni Kecamatan Tigaraksa, Jayanti, Kresek, Kemeri, Gunung Kaler, Teluknaga, Pakuhaji, Kosambi, Pasar Kemis, Curug, dan Kelapa Dua.

"Data ini berdasarkan pengalaman tahun lalu, di mana beberapa wilayah tersebut sudah sering menjadi langganan bencana banjir," tuturnya.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap siaga menghadapi potensi terjadinya bencana hidrometeorologis seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang di lingkungan masing-masing.

Baca juga: Jalan Lingkar Selatan Kudus mulai ditinggikan untuk antisipasi banjir

"Masyarakat dapat berperan serta melakukan upaya mitigasi secara mandiri. Jika terjadi bencana bisa langsung menginformasikan kepada kami," kata dia.

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023