Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Anak Konsultan Neurologi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Attila Dewanti menyebutkan kepekaan sistem motorik halus pada balita menurun hingga 26 persen setelah menderita penyakit diare.

"Besar dampaknya, penurunan kemampuan motorik halus balita akibat diare itu hingga 26 persen," kata dia di Jakarta, Selasa.

Dia menyampaikan hal tersebut dalam forum diskusi kesehatan anak Nutrilon Royal yang bertajuk "Mempersiapkan Kemenangan si Kecil Sejak Dini” di Atrium Gandaria City Mal.

Dia menjelaskan dalam keilmuan penurunan kepekaan motorik halus balita tidak bisa dianggap sepele karena akan mengganggu proses tumbuh kembang buah hati.

Berdasarkan penelitian medis pada tahap tersebut, anak akan kesulitan untuk diajarkan mandiri seperti makan sendiri, berpakaian, menulis, menggambar, dan mewarnai.

Baca juga: Kemenkes: Tren kasus diare turun selama musim kemarau

Kemudian, anak akan kesulitan untuk melakukan permainan yang membutuhkan keterampilan motorik halus, seperti balok, lego, dan puzzle bersama teman-teman seusianya.

"Padahal, usia satu hingga lima tahun itu adalah usia emas untuk belajar mengenal lingkungan sambil bermain sampai mereka menginjak usia delapan tahun", kata dia.

Oleh karena itu, Attila menyarankan orang tua untuk memastikan imunitas anak terjaga secara optimal agar dapat melindungi anak dari diare sekaligus gangguan tumbuh kembang.

"Salah satu tips penting untuk memperkuat imunitas anak adalah melalui intervensi nutrisi dan imunisasi," kata dia.

Upaya yang dapat mendukung imunitas di antaranya mencakup pemberian asupan makanan dan minuman yang mengandung Prebiotik, Omega 3, Omega 6 dan DHA.

Hal ini, kata dia, dikarenakan keempat zat tersebut merupakan sumber nutrisi yang baik untuk melindungi anak dari bahayanya penyakit infeksi diare.

Data Kementerian Kesehatan pada 2020 menunjukkan 15,9 persen atau setara dengan 979 kematian balita di Indonesia disebabkan oleh pneumonia, sedangkan 12,1 persen atau 746 kematian balita karena diare.

Baca juga: Kemenkes: Imunisasi rotavirus cegah bayi dari kematian akibat diare
Baca juga: Praktisi kesehatan imbau orang tua kenali ciri diare pada anak

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023