Jakarta (ANTARA) - Indonesia Smart Solutions Summit 2023, kolaborasi antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI), secara resmi hadir untuk menampilkan beragam keunggulan dari industri Internet of Things (IoT) yang tengah bertumbuh.

ISSS 2023 secara sederhana dideskripsikan sebagai pertemuan yang merefleksikan perjalanan Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kemenkominfo dan para pelaku industri untuk mengenalkan dan memperbesar pasar IoT di Indonesia kepada masyarakat dalam setengah dekade terakhir.

"Dengan tema 'Unleashing The Power of Digital Transformation', ISSS 2023 menjadi perayaan lima tahun dari seluruh kegiatan IoT creation yang dilaksanakan oleh Kementerian Kominfo dan ASIOTI," kata Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika Ditjen SDPPI Kemenkominfo Mulyadi membuka acara ISSS 2023 di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Strategi komunikasi Kemenkominfo agar IKN makin dikenal

Mulyadi mengatakan dalam lima tahun terakhir, ASIOTI dan Kementerian Kominfo telah menyiapkan dasar untuk pengembangan industri IoT di Indonesia. Pengembangan IoT dimulai dengan program bernama IoT Makers Creations yang berlangsung di 2019-2020 sebagai ajang kompetisi yang dihadirkan memacu anak-anak muda penggiat teknologi untuk menghadirkan solusi bagi permasalahan-permasalahan lokal yang bisa diselesaikan dengan kecanggihan IoT.

Pada 2021-2022 Kemenkominfo dan ASIOTI mengadakan program bernama IoT Creations yang fokus membantu para pengembang solusi IoT maupun komunitas dapat menghadirkan bisnis lewat solusi-solusi IoT yang berdampak meningkatkan ekonomi inklusif di Indonesia. Setiap tahun Kementerian Kominfo dan ASIOTI juga dengan gencar memberikan edukasi dan literasi mengenai IoT kepada para generasi muda di universitas-universitas sebagai tahapan pengenalan dari institusi pendidikan.

Maka dari itu, untuk merangkum dan menunjukkan kinerja kolaborasi tersebut dihadirkan ISSS 2023 di Kuningan, Jakarta Selatan.
 
Peresmian katalog elektronik DISSC ditandatangani oleh Dirjen SDPPI Kemenkominfo Ismail (tengah) dan disaksikan oleh Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika Ditjen SDPPI Kemenkominfo Mulyadi (kanan) serta Ketua Umum ASIOTI Teguh Prasetya (kiri) dalam ISSS 2023 di Jakarta, Rabu (8/11/2023). (ANTARA/Livia Kristianti)


Tidak hanya menghadirkan diskusi, dalam acara itu juga dilakukan peluncuran katalog elektronik "Digital Indonesia Smart Solutions Catalogue (DISSC)" yang menampilkan solusi-solusi pintar dari para pengembang IoT asal Indonesia.

Katalog elektronik yang akan tersedia di situs web resmi ASIOTI itu diharapkan bisa menjadi acuan publik untuk pengembangan solusi IoT ke depannya.

"Jadi, saat ini telah terkumpul 75 solusi IoT dari 20 perusahaan yang ada. Nanti ini kami akan terus perbarui dan ditambah sehingga bisa jadi referensi kepada masyarakat baik di dalam dan luar negeri bahwa Indonesia punya pengembang solusi-solusi IoT. Harapannya ini bisa dikomersialisasikan, dihubungi, atau bahkan bisa diadopsi teknologinya ini," ujar Ketua ASIOTI Teguh Prasetya.

Dalam ISSS 2023 juga dihadirkan acara apresiasi kepada para pelaku industri IoT di Indonesia dengan tujuan dapat meningkatkan lebih banyak inovasi yang dihasilkan lewat pengembangan solusi IoT di Indonesia.

Ada juga acara "Show off Session" yang menampilkan beragam penerapan nyata IoT yang dikembangkan oleh para finalis dari IoT Makers maupun IoT Creations.

Baca juga: OJK: Adopsi teknologi IoT bermanfaat bagi industri jasa keuangan

Baca juga: Kemenkominfo ajak industri aktif majukan ekosistem IoT lewat ISSS 2023

Baca juga: BNI: Implementasi IoT tingkatkan pendapatan bank

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023