Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr. (cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si menyampaikan pentingnya masyarakat khususnya anak-anak untuk menjaga daya tahan tubuh di tengah penularan cacar monyet seperti sekarang.

“Ada banyak cara bagaimana kita dapat menjaga imun tubuh, mulai dari mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, istirahat yang cukup, menjaga hidrasi, sampai olahraga,” kata Inggrid melalui keterangannya diterima di Jakarta, Rabu.

Walaupun kasus cacar monyet jarang terjadi pada anak, namun, anak yang berusia di bawah delapan tahun memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan orang dewasa dalam mengalami gejala cacar monyet yang lebih berat. Oleh sebab itu masyarakat diharapkan lebih optimal dalam menjaga kekebalan tubuh, mengingat virus yang menular dengan cepat terutama kepada anak-anak.

“Pada kondisi yang demikian, diperlukan asupan dari luar karena belum tercukupinya kebutuhan vitamin dan mineral yang berasal dari makanan sehari-hari, karenanya kita membutuhkan tambahan asupan vitamin atau nutrisi berbahan herbal. Tapi, ingat, harus yang aman,” Inggrid menjelaskan.

Baca juga: Dokter RSPI imbau penderita Mpox tidak malu lapor demi cegah penularan

Terkait dengan pemilihan vitamin herbal ini, Inggrid secara khusus memberikan tips yang tepat di saat tingginya kasus wabah menular seperti cacar monyet, seperti pastikan keamanan produk vitamin herbal dengan cek nomor registrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Jika memiliki sertifikat fitofarmaka, itu lebih baik, karena telah teruji klinis," Inggrid menjelaskan

Kemudian pilih produk yang aman digunakan dalam jangka panjang dan yang terbukti efektif dalam meningkatkan imun tubuh atau bersifat imunomodulator.

Selain itu utamakan produk vitamin herbal yang telah dianjurkan oleh para ahli atau tenaga kesehatan, serta gunakan sesuai petunjuk.

Menanggapi kondisi ini, Director of Research and Business Development Dexa Group Prof. Raymond Tjandrawinata mengungkapkan Dexa Medica telah mengembangkan Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang bersifat imunomodulator bermanfaat untuk menjaga imun tubuh yakni Stimuno yang terbuat dari tanaman meniran.

Saat ini Stimuno telah teruji fitofarmaka atau telah diujikan secara klinis kepada manusia dan menjadi salah satu dari lima fitofarmaka yang pertama kali mendapatkan izin edar dari Badan POM sejak 2004. Sementara itu, sertifikasi halal diperoleh Stimuno pada tahun 2019.

Tanaman meniran telah melalui uji klinis untuk berbagai penyakit, salah satunya untuk pasien TBC, hepatitis, infeksi saluran pernafasan akut, dan campak jerman. Raymond juga mengatakan, Stimuno juga melakukan uji klinis meniran untuk infeksi virus SARSCOV-2 gejala ringan hingga sedang.

Baca juga: Positif cacar monyet capai 29 kasus di DKI Jakarta

Baca juga: PB IDI dorong edukasi deteksi dini cacar monyet di Indonesia

Baca juga: Kemenkes temukan 34 kasus positif cacar monyet sejak 13 Oktober 2023


Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023