Jakarta (ANTARA) - Pemerhati anak dan pendidikan Retno Listyarti mengatakan perlu pelatihan bagi guru SD utamanya kelas satu dan dua dalam mengisi kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

“Ini penting agar tidak ada lagi guru yang bingung untuk mengisi MPLS selama 14 hari di masa ajaran baru nanti,” katanya saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Ketua Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) itu mengatakan, pada Juli 2023 banyak guru SD yang mengeluh karena sesuai dengan kebijakan Merdeka Belajar episode 24, masa MPLS berlangsung selama 14 hari dari yang sebelumnya hanya tiga hari.

Para guru SD, terutama yang menerima peserta didik baru itu mengeluh karena masa itu dinilai terlalu lama dan bingung untuk mengisinya dengan kegiatan apa saja.

Baca juga: Bunda PAUD Denpasar ingatkan transisi PAUD ke SD harus menyenangkan

Baca juga: Heru minta siswa tidak terlibat tawuran


“Padahal harusnya 14 hari itu para guru bisa kreatif, misal mengajar nyanyi dulu, pengenalan sekolah harus menyenangkan, jangan buru-buru mengajarkan calistung (baca, tulis dan berhitung),” ucapnya.

Untuk itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), bersama dinas pendidikan di masing-masing daerah, kata dia, harus melakukan pelatihan dan pendampingan persiapan para guru untuk mengisi masa MPLS.

Dirinya mengatakan bahwa sebagian besar guru-guru SD tersebut tidak membaca materi dalam bentuk tulisan maupun audio visual yang telah diberikan oleh Kemendikbudristek.

“Jangankan membaca, didownload aja belum materinya itu,” ujarnya

Modul pembelajaran untuk MPLS yang telah disiapkan tersebut, menurutnya, sudah sangat bagus dan menjelaskan secara detail terkait hal apa saja yang perlu dilakukan para guru demi mencapai tujuan merdeka belajar episode 24 yakni transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.

“Ini sudah bagus kebijakannya, hanya, ya, percuma kebijakan bagus kalau tidak bisa diterapkan,” kata Retno

Penerapan merdeka belajar tersebut, katanya, tidak hanya wajib diterapkan pada jenjang PAUD maupun TK, tetapi juga para guru SD yang menerima anak-anak PAUD.

“Jadikan pindah dari yang bermain-main ke yang serius, ada kekeliruan juga dalam beberapa praktiknya tapi, tidak apa-apa ini masih bisa diperbaiki,” kata Retno.

Kemendikbudristek sejak 28 Maret 2023 telah meluncurkan kebijakan merdeka belajar episode ke-24 yang mendasari transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dimulai sejak tahun ajaran baru 2023/2024.

Terdapat tiga kebijakan di dalamnya. Pertama adalah menghilangkan tes baca, tulis dan hitung (calistung) dari proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SD sederajat.

Kemudian kedua, menerapkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru selama dua pekan pertama di PAUD dan SD. Serta yang ketiga, menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak di PAUD dan SD.*

Baca juga: Disdik Kediri tak izinkan kekerasan hingga perundungan saat MPLS

Baca juga: Wali Kota Mojokerto ajak siswa SMP doa bersama di hari pertama MPLS 


Pewarta: Cahya Sari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023