Hari ini Pemkot Pontianak mencatat prestasi yang cukup baik, di saat mahasiswa demo menolak kenaikan BBM
Pontianak (ANTARA News) - Pemerintah Kota Pontianak, Sabtu, memecahkan rekor nasional dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan program pembangunan sebanyak 1.200 unit toilet WC dalam sehari bekerjasama dengan Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, pemuda dan mahasiswa.

"Hari ini Pemkot Pontianak mencatat prestasi yang cukup baik, di saat mahasiswa demo menolak kenaikan BBM bersubsidi, tetapi Pemkot Pontianak bisa merangkul mahasiswa dalam membangun sebanyak 1.200 unit toilet dalam sehari, bagi masyarakat tidak mampu," kata Senior Manager MURI Paulus Pangka di Pontianak.

Ia mengapresiasi, kerja sama antara pemerintah, polisi dan mahasiswa dalam membangunan toilet bagi masyarakat tidak mampu di Kota Pontianak.

Pencatatan rekor MURI sebelumnya, dipecahkan oleh masyarakat Lumajang dengan membangunan toilet sebanyak 1.100 unit dalam sehari.

Kemudian rekor dipecahkan lagi oleh Pemkot Pontianak, yang dilakukan secara gotong-royong dengan melibatkan semua elemen masyarakat, seperti, Polri, dan mahasiswa.

"Kalau di Jakarta yang kita lihat saat ini, antara mahasiswa dan polisi saling berdemo, terkait penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi, tetapi di Kota Pontianak berdemo untuk hal yang positif," ungkapnya.

Menurut dia, rekor MURI sebenarnya bukan tujuan akhir, tetapi bagaimana mahasiswa dan Polri serta masyarakat bekerjasama dalam membangun kotanya.

Sementara itu, Wali Kota Pontianak Sutarmidji menyatakan, program pembanguna sebanyak 1.200 unit toilet dalam sehari menggunakan anggaran dari APBD Pemkot Pontianak sebesar Rp2 miliar yang diprioritaskan bagi masyarakat yang sebelumnya menerima bantuan program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH).

Kepala Kepolisian Daerah Kalbar Brigadir Jenderal (Pol) Tugas Dwi Apriyanto menyatakan, bantuan pembangunan toilet bagi warga yang tidak mampu di wilayah Kota Pontianak sangat erat kaitannya dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih perlu ditingkatkan lagi.

 

Pewarta: Andilala
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013