Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika meminta pelaku industri ekosistem Internet of Things (IoT) dalam negeri untuk fokus menghadirkan solusi yang nyata dari penggunaan IoT dalam keseharian sehingga dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat di Indonesia.

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kemenkominfo Ismail di Jakarta, Rabu, mengatakan dari tiga komponen dasar ekosistem IoT yaitu perangkat, konektivitas dan solusi; komponen solusi menjadi yang paling penting untuk dikembangkan agar pelaku industri IoT lokal bersaing dengan para pelaku industri yang berasal dari luar negeri.

"Untuk komponen solusi harusnya kita (pelaku industri lokal) bisa menyediakannya, apalagi IoT itu sifatnya customising (diatur sesuai kebutuhan) bukan satu solusi untuk menjawab semua masalah. Karena setiap sektor dan industri vertikal itu punya masalah dengan kekhasannya," kata Ismail.

Baca juga: ISSS 2023 hadir tampilkan keunggulan industri IoT Indonesia

Baca juga: Mahasiswa UMM ciptakan alat pemberi pakan ayam otomatis berbasis IoT


Ismail mengatakan apabila ingin bersaing di sisi perangkat dan konektivitas, saat ini para pelaku industri lokal memang belum dapat optimal mengingat para pesaing dari luar negeri sudah lebih dahulu memulai langkahnya dalam industri ini. Menurutnya dibutuhkan biaya untuk riset dan pengembangan yang tidak sedikit jika ingin bersaing di dua komponen tersebut.

Maka dari itu, salah satu peluang agar pelaku industri IoT lokal bisa menguasai pasar dalam negeri ialah dengan memperbanyak tawaran solusi IoT untuk berbagai sektor yang bisa meningkatkan produktivitas dan pendapatan dari masing-masing sektor. Apalagi dengan mengenal sisi sosial dan budaya masyarakat Indonesia, maka solusi IoT yang ditawarkan oleh pelaku industri lokal berpotensi lebih efisien menyelesaikan masalah.

"Jadi, kita harus memanfaatkan bagaimana solusi IoT ini bisa dibangun oleh anak bangsa. Karena peluang pengembangannya sangat besar kalau tidak pakai produk yang dikembangkan anak-anak bangsa ya sayang sekali," ujar Ismail.

Selain mendorong pelaku industri untuk bisa jeli melihat peluang bertumbuh di pasar dalam negeri, Kemenkominfo juga terus mendukung industri dengan berbagai program salah satunya dalam hal penyiapan talenta di bidang IoT.

Secara rutin setiap tahun, Kemenkominfo bersama Asosiasi Internet of Thing Indonesia (ASIOTI) menghadirkan pelatihan kepada seribu sumber daya manusia untuk menjadi pencipta solusi IoT.

Tidak hanya itu, pemerintah juga rutin menggelar acara berupa pengenalan langsung kepada masyarakat umum mengenai IoT lewat beragam aktivitas seperti webinar ataupun forum diskusi agar masyarakat bisa memahami IoT.

"Ada bagian yang pelaku usaha di industri ini berat karena berkaitan dengan biaya untuk mengedukasi pasar dan pelanggan. Hal itu karena strategi terkait itu tidak langsung berdampak pada revenue (pendapatan) mereka. Jadi, di sinilah Pemerintah turun untuk menumbuhkembangkan ekosistem IoT di Indonesia," kata Ismail.

Baca juga: Kemenkominfo ajak industri aktif majukan ekosistem IoT lewat ISSS 2023

Baca juga: Telkomsel dukung konservasi mangrove Ngurah Rai dengan teknologi IoT

Baca juga: Penerapan IoT pada manajemen bangunan lebih efisien 80 persen

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023