Indeks kualitas udara (IKU) di Jakarta tinggi karena konsentrasi PM2.5 saat ini sudah 8,9 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO)
Jakarta (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta menyebut kualitas udara di seluruh wilayah masuk ke dalam kategori sedang karena indeks standar pencemar udara (ISPU) memperlihatkan partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 berada pada interval 51-100 pada Kamis pagi hingga pukul 06.00 WIB.

Laman resmi https://silika.jakarta.go.id/, menyebutkan di antara lima wilayah di DKI Jakarta, Lubang Buaya Jakarta Timur memiliki angka PM2,5 tertinggi yakni, sebesar 91.

Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif, dan nilai estetika.

Sedangkan kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan PM2,5 berada pada rentang 0-50.

Kemudian, kategori tidak sehat dengan  PM2,5 berada pada rentang 101-199 atau tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

Selanjutnya kategori sangat tidak sehat dengan PM2,5 berada pada rentang 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

ISPU di wilayah kota Jakarta lainnya terpantau sedang, yakni, Jagakarsa Jakarta Selatan (73), Kelapa Gading Jakarta Utara (89), Bundaran HI Jakarta Pusat (84), Kebun Jeruk Jakarta Barat (89).

Sementara itu, pada situs pemantauan IQ Air, Kamis, pukul 07.00 WIB, Jakarta, diklasifikasikan sebagai kota nomor 11 dengan pencemaran udara tertinggi di dunia dengan nilai 122, untuk nomor satu kota tercemar yakni Lahore, Pakistan (413), kedua Delhi, India (393), Ketiga Kolkata, India (246), keempat Dhaka, Bangladesh (205), dan kelima Karachi, Pakistan (185)

Indeks kualitas udara (IKU) di Jakarta tinggi karena konsentrasi PM2.5 saat ini sudah 8,9 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO).

Data kualitas udara diperoleh berdasarkan pantauan di 20 stasiun pemantau, di antaranya berada di Layar Permai (PIK), Jalan Raya Perjuangan (Kebon Jeruk), dan Jimbaran (Ancol).
Baca juga: Pemkot Jakpus: Penyemprotan "eco enzyme" efektif kurangi polusi udara

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023