Tangerang (ANTARA) - Negara Jepang menduduki peringkat pertama jumlah suporter yang datang ke Tanah Air untuk menyaksikan perhelatan Piala Dunia U-17 di Indonesia, yakni sebanyak 6.795 jiwa.

Kabid Tikim Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno Hatta, Bambang Tri Cahyono di Tangerang, Kamis, menyebutkan berdasarkan data kunjungan melalui Terminal Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten dan diketahui akan menonton pertandingan Piala Dunia U-17.

"Jadi yang pertama warga negara Jepang sebanyak 6.795 jiwa," ucapnya.

Ia mengatakan, selain Jepang, negara terbanyak kedua adalah Korea Selatan dengan jumlah 5.586 jiwa. Kemudian, disusul oleh Amerika Serikat sebanyak 3.408 jiwa.

Baca juga: Timnas putri Vietnam melangkah ke final Piala AFF U-19 

Baca juga: Daftar enam tim lolos ke perempat final Piala Dunia U-20

Menurutnya, jumlah tersebut kemungkinan besar akan kembali mengalami peningkatan. Pasalnya, minat atau antusiasme warga asing untuk menyaksikan langsung setiap pertandingan sangat besar.

"Kemungkinan besar, ya, karena pada hari ini, terakhir perlintasan orang yang datang ke Indonesia untuk menyaksikan Piala Dunia U-17 kemungkinan besar akan bertambah," ujarnya.

Peningkatan jumlah kunjungan warga negara asing itu, lantaran adanya penundaan jadwal oleh FIFA. Di mana seharusnya dihelat pada 2021, karena COVID-19 dibatalkan dan kembali diselenggarakan pada 2023 ini.

"Untuk para suporter yang tiba ke Tanah Air ada yang menggunakan VoA (Visa on Arrival, Red), namun ada pula Visa Arrival. Mungkin karena tertunda COVID-19 dan saat ini jadi antusiasme penonton jadi bertambah," Kata dia.

Diketahui, Piala Dunia U-17 2023 edisi ke-19 tersebut akan digelar dari mulai tanggal 10 November 2023 sampai 2 Desember 2023 dengan Indonesia sebagai tuan rumahnya.

Ini merupakan pertama kalinya Indonesia menggelar sebuah turnamen FIFA. Ini juga merupakan pertama kalinya Piala Dunia U-17 digelar di Asia Tenggara.*

Baca juga: Timnas Brasil melaju ke perempat final usai gasak Tunisia 4-1

Baca juga: Syaiful Huda: Anggaran Piala Dunia U-20 yang batal masih dibekukan

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023