... Indeks Pencemaran Udara (IPU) di Muar, Malaysia, di atas level 500, yang sangat membahayakan manusia... "
Nusa Dua, Bali, Bali (ANTARA News) - Masalah asap kebakaran lahan dan hutan Sumatera mengusik Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik. Dia ingin Malaysia dan Singapura tidak membesar-besarkan kabut asap dari Indonesia itu.

"Saya peringatkan teman-teman dari Malaysia, Singapura, jangan terus karena ada asap, ceritanya ke dunia," kata Wacik, saat membuka acara 31st ASEAN Senior Official Meeting on Energy (SOME) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin.

Menurut keinginan pemerintah Indonesia, lebih baik mengedepankan semangat kerja sama ASEAN jika ada hal-hal seperti itu. "Kalau yang namanya berbagi, waktu senang bareng-bareng, waktu susah jangan ribut ke dunia, sama kayak suami istri, kalau senang berdua, lagi ribut jangan cerita keluar," ucapnya.

Singapura juga berang dengan kebakaran hutan dan kiriman asap yang selalu terjadi saban tahun dari Indonesia ini. 

Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, memastikan mengganjar hukuman berat bagi pengusaha dan perusahaan berbadan hukum Singapura yang terlibat pembakaran lahan dan hutan Sumatera.

Terdapat beberapa perusahaan berbadan hukum Singapura, berbasis perhutanan dan perkebunan yang bergiat di Sumatera dan Riau, di antaranya anak perusahaan Sinar Mas Grup di sektor industri kertas. 

Indonesia boleh saja berkeinginan seperti dinyatakan Wacik itu, namun Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak, Minggu (23/6), menetapkan status darurat kabut asap di Muar dan Ledang, Johor hingga kawasan tersebut bebas dari asap.

Pencemaran udara setempat akibat asap kebakaran lahan dan hutan Sumatera telah melampaui Indeks Pencemaran Udara (IPU) di Muar, Malaysia, di atas level 500, yang sangat membahayakan manusia. IPU 0-50 termasuk kategori baik, 51-100 sedang, 101-200 tidak sehat, 201-300 sangat tidak sehat, dan 300 ke atas masuk kategori berbahaya.

Departemen Lingkungan Hidup Malaysia menyatakan, angka IPU di Muar, hingga pukul 07.00 pagi mencapai 746, namun kembali turun menjadi 690 pada pukul 11.00, meski tetap pada kategori berbahaya.

(A064/C004)

Pewarta: Anita Dewi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013