Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif menegaskan Indonesia belum membutuhkan bantuan dari Singapura dan Malaysia untuk memadamkan kebakaran hutan di Riau.

"Hingga kini, kita mengerahkan kemampuan bangsa kita sendiri," kata Syamsul di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa.

Lagi pula, kata dia, hingga kini belum ada tawaran dari Singapura dan Malaysia yang terkena dampak asap kebakaran untuk ikut membantu Indonesia dalam memadamkan api di wilayah Sumatra tersebut.

Syamsul mengatakan penanggulangan asap dan kebakaran di Riau tergantung kepada keadaan cuaca dan penanggulangan bencana di Riau.  Penanggulangan akan berlangsung sebulan, tapi bisa diperpanjang lebih lama lagi.

"Menurut BMKG justru pada bulan Juli sebagai puncak dan juga akan tenggelam, Agustus naik lagi sampai Oktober," tuturnya.

Berdasarkan analisa sementara, kata dia, kewaspadaan terhadap kasus serupa juga pada tujuh daerah lain di Sumatera dan Kalimantan.

Syamsul mengatakan hingga Selasa ini ada 265 titik api di Riau. BNPB akan menggunakan data dan informasi BMKG.

"Ada yang bilang sekian ribu, sekian ribu, sampai kompor pecel lele pun juga hot spot. Tidak. Itu ada analisisnya, jadi mohon diberitakan, kita hanya pakai satu data, yang bisa dipertanggungjawabkan keakuratannya," demikian Syamsul.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013