Doha (ANTARA News) - Emir negeri kaya minyak Qatar yang menjadi aktor utama dalam diplomasi dunia dan menjadi tokoh kunci di balik revolusi Timur Tengah lalu (Arab Spring), lengser demi naik tahta puteranya yang masih berusia 33 tahun, Sheikh Tamim, Selasa ini.

Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani (61) mengalihkan kekuasaan yang sudah dipegangnya selama 18 tahun dan telah mengantarkan negerinya menjadi motor politik dan ekonomi dunia dengan miliaran dolar AS investasi tersebar di seluruh dunia.

Sheikh Hamad menderita penyakit ginjal namun sejumlah diplomat menyebutkan bahwa kesehatan bukanlah alasan dia lengser, namun lebih memberi pemimpin muda tampil.

"Saya sampaikan kepada Anda hari ini pengumuman bahwa saya mengalihkan kekuasaan kepada Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani," kata emir Qatar itu dalam siaran televisi.

"Wahai putera-puteri Qatar, saya berharap saya berhasil mengalihkan tanggungjawab saya," kata sang raja.

Keputusan ini menandai mulainya era baru pemimpin muda berkuasa yang akan menempatkan kepentingan generasi mendatang pada prioritas-prioritasnya.

Setelah pidato ini, televisi Al-Jazeera menyiarkan cuplikan video mengenai tibanya warga di Istana Doha untuk menyaksikan penobatan Tamim yang berdiri di samping ayahnya untuk menyambut para tamu.

"Saya tegaskan bahwa Anda semua akan mendukungnya seperti Anda semua lakukan kepada saya," kata Sheikh Hamad merujuk Tamim.

"Saya juga yakin Tamim akan memusatkan perhatiannya demi kepentingan bangsa dan rakyatnya, serta kebahagiaan bangsa Qatar akan senantiaa menjadi prioritasnya."

Sheikh Hamad, yang menggunakan kekayaan gas Qatar untuk mendorong modernisasi negerinya, berkuasa setelah kudeta yang menjungkalkan kekuasaan ayahandanya Sheikh Khalifa pada Juni 1995.

Keputusannya untuk menobatkan Tamim membuat anaknya itu menjadi penguasa termuda di monarki-monarki Teluk. Sedangkan hari Selasa ini ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Tamim, lahir pada1980, adalah anak lelaki kedua dari sang emir dari istri keduanya Sheikha Mozah. Ia sejak lama sudah digadang-gadangkan menjadi pengganti ayahnya.

Lulusan Inggris ini adalah wakil komandan pada angkatan bersenjata dan kepada Komite Olimpiade Nasional.  Dia juga mengetuai Komite Agung Qatar 2022 demi mengurusi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Para diplomat mengatakan selama dalam tiga tahun terakhir telah mengalihkan kewenangan militer dan keamanannya kepada Tamim yang seperti bapaknya adalah juga lulusan akademi militer Inggris, Sandhurst. Dia juga berkualiah di Sherborne di Dorset.

Qatar adalah negara dengan cadangan gas terbesar ketiga di dunia dengan menghasilkan 77 juta on gas alam cair per tahun sehingga mennjadi pemasok LNG terbesar dunia.

Di bawah Sheikh Hamad, Qatar memainkan peran besar di Timur Tengah termasuk menjadi penyokong revolusi negara-negara Arab yang terkenal dengan Arab Spring baik di Libya maupun Suriah.

Pekan lalu, ibukota Qatar menjadi tuan rumah pertemuan Sahabat-sahabat Suriah (Friends of Syria) yang terdiri dari sejumlah pemerintah Arab dan Barat yang mendukung pemberontak Suriah.

Juga di bawah kekuasaan Hamad, Otoritas Investasi Qatar yang menjadi institusi dana utama negeri ini, menginvestasikan miliaran dolar AS dari Volkswagen sampai Total Prancis dan supermarket Sainsbury serta Barclays Bank di Inggris.

Negara Teluk ini juga membangun imperium media melalui Al-Jazeera yang adalah salurat televisi satelit Pan Arab pertama yang menyiarkan dalam Bahasa Inggris dan kini bersiap meluncurkan  Al-Jazeera America.

Qatar juga sukses di dunia olah raga dengan berhasil menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013