Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Selasa menggelar acara bertajuk "Merayakan Perempuan" di Jakarta untuk mengawali rangkaian acara peringatan Hari Ibu tahun 2023.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga menyampaikan bahwa "Merayakan Perempuan" ditujukan untuk menunjukkan peran dan kontribusi perempuan dalam pembangunan serta prestasi dan kemajuan yang telah dicapai perempuan.

"Seiring dengan kemajuan zaman, peran perempuan terus terlihat hingga saat ini. Peran-peran strategis yang awalnya terkesan mustahil dilakukan perempuan, saat ini sudah terbukti, seperti kehadiran perempuan hebat dari berbagai profesi pada hari ini," katanya.

Dia berpesan kepada semua perempuan Indonesia agar berani bermimpi dan berusaha untuk mewujudkannya.

"Ingatlah bahwa perempuan Indonesia adalah sosok yang tangguh, kuat, dan berdaya, yang berani bermimpi, dan mampu mewujudkannya," katanya.

Di samping itu, ​​​​​​Bintang Puspayoga menyampaikan bahwa peringatan Hari Ibu di Indonesia tidak sama dengan Mother’s Day.

"Hari Ibu di Indonesia memiliki makna lebih penting karena Hari Ibu didasari oleh momentum diselenggarakannya Kongres Perempuan pertama pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta," katanya.

Menurut dia, Kongres Perempuan pertama merupakan titik penting dalam pergerakan perempuan yang menandai babak baru bangkitnya organisasi perempuan di Indonesia.

Ia menyampaikan bahwa sekarang, 95 tahun setelah Kongres Perempuan pertama dilaksanakan, kontribusi perempuan Indonesia semakin nyata di berbagai bidang.

​​​​​​Bintang Puspayoga mengatakan, Hari Ibu mengingatkan pada peran serta perempuan dalam upaya mewujudkan keadilan, kesejahteraan, dan perdamaian.

Baca juga:
ASEAN Women CEO Forum perkuat peran perempuan di dunia bisnis
Mendes PDTT minta perempuan lebih dilibatkan dalam pembangunan desa

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023