Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) meraih peringkat tertinggi pada penilaian Rating Environment, Social and Governance (ESG) di Indonesia dan ketiga di tingkat global sebagai perusahaan yang bergerak di sektor utilitas.

Pencapaian tersebut diraih PGE setelah meraih skor 8.4 atau termasuk kategori "negligible risk" dari lembaga ESG rating global Sustainalytics yang mengindikasikan perusahaan berhasil mengeliminasi risiko ESG sepenuhnya.

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan pihaknya mengaku bangga atas capaian tersebut. Namun dia mengingatkan capaian positif ini menjadi tanggung jawab yang harus terus dijaga dan ditingkatkan.

"Peringkat ini mencerminkan keunggulan Perseroan dalam menerapkan praktik ESG. Adanya penghargaan ini menunjukkan bahwa PGE telah mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam operasi bisnis," kata Julfi.

Julfi menjelaskan penerapan ESG oleh PGE salah satunya adalah pendirian Sistem Ekonomi Sirkular Mapalus Tumompaso di Lahendong, Sulawesi Utara.

Program tersebut telah mengedukasi lebih dari 1.400 warga setempat melalui program Usaha Desa Wisata (SADEWI), Kelompok Usaha Bersama Mandiri dan Berdaya Maria (KUBEMADA), Usaha Ternak dengan Energi Terbarukan, dan Bank Sampah Setor Jo.

"Sistem Ekonomi Sirkular Mapalus Tumompaso juga telah memberdayakan masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan sampingan dan meningkatkan perekonomian daerah," ujar Julfi.

Lebih lanjut Julfi menjelaskan praktik ESG lainnya juga sudah diterapkan melalui program Kamojang Green Living Ecosystem (KANG ELIE) di Kamojang, Jawa Barat.

Program ini, kata Julfi, merupakan inovasi ekosistem pemberdayaan masyarakat berwawasan lingkungan dengan tiga value utama yaitu green lifestyle, sustainability, dan resilience.

"KANG ELIE telah berhasil meraih penghargaan Gold Champion untuk kategori Economy Element dalam ajang Bisnis Indonesia Social Responsibility Awards (BISRA) 2023," tuturnya.

Semua program ESG yang telah dijalankan tersebut, kata Julfi, didedikasikan untuk memajukan agenda keberlanjutan, dengan inisiatif yang sedang berjalan dan yang akan datang.

"Semuanya bertujuan untuk lebih meningkatkan kinerja ESG dan memberikan nilai manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar," ujarnya.

Sebagai informasi, Sustainalytics merupakan lembaga ESG rating global yang melakukan penilaian atas eksposur risiko ESG dari perusahaan yang melakukan kegiatan operasi dan bisnis dalam industri tertentu.

Penilaian dari Sustainalytics ini menjadi penilaian ESG perdana bagi PGE setelah menjadi perusahaan publik dengan mempertimbangkan aspek lingkungan (environment), sosial (social), tata kelola (governance), dan tata kelola perusahaan (corporate governance).

Dalam melakukan pengukuran dan penilaian ESG rating, Sustainalytics mengukur eksposur perusahaan terhadap risiko ESG material pada industri spesifik dan seberapa baik perusahaan mengelola risiko tersebut.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso, menyebutkan selain PGE, beberapa subholding Pertamina yang juga memperoleh rating ESG dengan hasil positif yakni PT Pertamina Hulu Energi, PT Kilang Pertamina Internasional, dan PT Pertamina Power Indonesia.

"Peringkat ESG mencerminkan upaya Pertamina Group dalam penerapan aspek ESG, baik untuk bisnis perusahaan maupun program ESG bagi masyarakat, sehingga ESG Pertamina berdampak bagi upaya NZE dan kesejahteraan sosial," jelas Fadjar.

Baca juga: Pertamina Geothermal raih laba bersih Rp2,06 triliun di kuartal III
Baca juga: Legislator: PGEO berperan penting dalam diversifikasi energi bersih
Baca juga: Debut bursa karbon, Bank Mandiri hingga BCA beli unit karbon PGE

 

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023