JAKARTA (ANTARA) - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Basarah menanamkan semangat nasionalisme dan nilai ideologi Pancasila kepada 1.000 calon pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan berangkat ke Korea Selatan dengan skema Government to Government (G to G).

Dia mengatakan jiwa nasionalisme dengan asas Pancasila penting ditanamkan oleh para calon PMI untuk menjadi bekal selama berada di negara penempatan.

"Ingat sebelum kalian berangkat ke luar negeri Pancasila tidak boleh dilupakan, dia harus ditanamkan ke dalam sanubari bahwa jiwa nasionalisme itu harus dijunjung tinggi, jadi di manapun kita berada kita tetap harus Indonesia," katanya di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Presiden: Pancasila panduan Indonesia dalam mengelola keberagaman

Ia mengatakan para calon PMI ketika berada di luar negeri hanya memiliki identitas kenegaraan, yakni Indonesia, bukan berdasarkan dari suku, ras, dan agama.

"Jika adik-adik calon pekerja migran Indonesia ini telah sampai di luar negeri, kalian bukan lagi orang Hindu, orang Buddha, orang Katolik dan orang Islam, tetapi yang kalian bawa adalah identitas bangsa Indonesia," katanya.

Pada kesempatan itu, Basarah juga memberi semangat kepada ribuan calon PMI tersebut agar menggantung cita-citanya setinggi langit.

''Kalian harus mengantungkan impian kalian setinggi langit, agar nantinya jatuh di antara bintang-bintang, itu yang dikatakan Bung Karno kepada anak muda," ujar dia.

Dia meminta para "pahlawan devisa" itu untuk memanfaatkan penghasilan selama bekerja di luar negeri untuk memperbaiki ekonomi mereka setelah pulang dari negara penempatan.

"Selama adik-adik bekerja di luar negeri harus bisa mengatur sistem keuangannya, ditabung, bagi yang sudah berkeluarga punya anak, kirim ke istri kalian, entah itu digunakan untuk buat usaha ataupun menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi," ucapnya.

Baca juga: Kepala BPIP: Pancasila cerminan dari nilai-nilai Islam
Baca juga: Menaker: Pemerintah terus optimalkan pelindungan pekerja migran RI
Baca juga: Pahlawan devisa dan ancaman perdagangan orang

Pewarta: Erlangga Bregas Prakoso
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023