Orang-orang bersenjata tak dikenal yang berjumlah lebih dari 20 datang sekitar tengah malam ke penjara Olokuta melalui pintu gerbang utama setelah menggunakan dinamit."
Lagos (ANTARA News) - Pasukan Nigeria menangkap lagi 49 dari 175 tahanan yang melarikan diri dari penjara di wilayah baratdaya setelah penyerbuan oleh orang-orang bersenjata, kata seorang juru bicara Dinas Penjara Nigeria, Senin.

"Empatpuluh-sembilan dari 175 tahanan yang melarikan diri dari penjara Akure kemarin (Minggu) telah ditangkap kembali," kata Ope Fatinikun kepada AFP.

Sejumlah orang yang bersenjata berat menyerang penjara di Akure, ibu kota negara bagian Ondo, Nigeria baratdaya, Minggu pagi, dan membebaskan tahanan-tahanan itu, katanya.

Belum ada satu pun penyerang yang ditangkap dan penyelidikan masih dilakukan untuk mengetahui keadaan seputar pembobolan penjara tersebut.

Ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hal itu.

Televisi setempat menayangkan lubang besar di dinding penjara dimana para tahanan melarikan diri, serta sejumlah peluru yang ditemukan di lantai setelah serangan tersebut.

Seorang pejabat penjara mengatakan, Minggu, kelompok penyerang bersenjata menembak mati dua warga sipil dan menggunakan peledak untuk membebaskan 175 tahanan dari penjara itu.

"Orang-orang bersenjata tak dikenal yang berjumlah lebih dari 20 datang sekitar tengah malam ke penjara Olokuta melalui pintu gerbang utama setelah menggunakan dinamit," kata Pengawas Penjara Tunde Olayiwola kepada Reuters.

"Orang-orang bersenjata itu menembak dan membunuh dua orang ketika berusaha masuk... Beberapa dari tahanan yang melarikan diri telah ditangkap kembali," kata Olayiwola, dengan menambahkan bahwa sejumlah sipir cedera dalam tembak-menembak dan dirawat.

Kelompok garis keras Boko Haram dan gerilyawan Ansaru yang terkait dengan Al Qaida mendalangi sejumlah serangan terhadap penjara dalam beberapa tahun terakhir ini.

Belum jelas apakah mereka juga berada di balik penyerbuan terhadap penjara Olokuta di negara bagian Ondo atau apakah anggota-anggota mereka ditahan di sana.

Kekerasan Boko Haram diperkirakan telah menewaskan sekitar 3.600 orang sejak 2009, termasuk pembunuhan oleh pasukan keamanan.

Kelompok itu menyatakan berperang untuk mendirikan sebuah negara Islam di Nigeria utara yang penduduknya mayoritas muslim.

Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Selasa (14/5), Presiden Goodluck Jonathan memberlakukan keadaan darurat di negara-negara bagian timurlaut, Borno, Yobe dan Adamawa, daerah-daeran dimana kelompok militan Boko Haram melancarkan puluhan serangan.

Presiden untuk pertama kali mengakui bahwa daerah-daerah di negara bagian Borno, pusat konflik Boko Haram, telah "diambil alih" oleh gerilyawan dan kedaulatan Nigeria dirongrong.

Kekerasan meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013