Chongqing, China (ANTARA/PRNewswire)- Artikel berita dari iChongqing - Edisi perdana Belt and Road Conference on Science and Technology Exchange (BRST) telah dibuka di Kota Chongqing, Tiongkok Barat Daya, pada 6 November lalu, dengan tema "Together for Innovation, Development for All".

Presiden Tiongkok Xi Jinping mengirimkan surat berisi ucapan selamat untuk edisi perdana BRST. Dalam suratnya, Xi mencatat kesuksesan edisi ketiga Belt and Road Forum for International Cooperation, menghadirkan babak baru pembangunan bermutu tinggi untuk Belt and Road Initiative (BRI), dan kerja sama sains-teknologi menjadi unsur penting, menurut Xinhua.

Lebih dari 300 tamu internasional di lebih dari 80 negara berpartisipasi dalam konferensi ini, termasuk para pemenang Penghargaan Nobel, akademisi asing, pakar, ilmuwan, serta rektor universitas asing ternama. Bersama 500 pakar, akademisi, pemimpin bisnis dalam negeri, ajang ini diikuti 800 peserta.

Di konferensi ini, International Science and Technology Cooperation Initiative turut diresmikan. Inisiatif tersebut memperjuangkan dan mempraktikkan konsep kerja sama sains-teknologi internasional yang terbuka, adil, setara, serta nondiskriminatif. Maka, inisiatif ini melibatkan kerja sama untuk membangun komunitas sains dan teknologi global.

Lebih lagi, pendirian Belt and Road Science and Technology Innovation Cooperation Zone di wilayah Chengdu-Chongqing juga diluncurkan bersama "Belt and Road Science and Technology Innovation Special Cooperation Plan" dan "Innovative Silk Road Development Report".

Lewat paparannya di edisi perdana BRST, Carsten Fink, Chief Economist, World Intellectual Property Organization, menerbitkan "Global Innovation Index 2023 Top 100 Science and Technology Clusters". Beberapa kota di Tiongkok tercantum dalam jajaran 10 besar, termasuk Beijing, Shanghai, dan Suzhou, sebagai cerminan dari pengaruh dan dampak inovasi globalnya.

Menurut Konstantin Novoselov, Pemenang Penghargaan Nobel Fisika 2010, bersama National University of Singapore (NUS) (Chongqing) Research Institute, timnya terus mendalami ilmu fisika untuk meningkatkan produksi grafena (graphene). Dia memperkirakan, di masa depan, robot yang bertugas mengakuisisi data akan menciptakan rangkaian data masif untuk machine learning sehingga membuat perkembangan teknik material secara signifikan.

Tahun ini merupakan momen 10 tahun BRI. Pada dekade lalu, mekanisme kerja sama sains dan teknologi berjalan semakin luas, pertukaran peneliti pun kerap dilakukan. Di sisi lain, pencapaian kerja sama sains dan teknologi kian mendatangkan manfaat besar, seperti disampaikan Zhang Guangjun, Wakil Menteri Sains dan Teknologi Tiongkok pada 30 Oktober lalu.

Informasi lebih lanjut:




Source : iChongqing

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023