Jakarta (ANTARA) -
Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Oktober 2023 terindikasi tumbuh dengan saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 82,1 persen.
 
 
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono kepada media di Jakarta, Senin, mengatakan faktor utama yang mempengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, tingkat persaingan usaha dari bank lain, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan.
 
 
Sementara pembiayaan korporasi pada Oktober 2023 terindikasi tumbuh dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 15,7 persen.
 
 
Adapun sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri, diikuti pembiayaan yang berasal dari perbankan dalam negeri dan pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik.
 
 
Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi relatif stabil pada Oktober 2023 dengan mayoritas pembiayaan masih dipenuhi dari bank umum.
 
 
Selain perbankan, sumber pembiayaan lain yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing.

Baca juga: BI: Penyaluran kredit baru di triwulan III 2023 terindikasi meningkat

Baca juga: BI: Penyaluran kredit baru terindikasi meningkat pada September 2023

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023