Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencanangkan diri sebagai kota ramah bagi para ilmuwan yang tertarik datang untuk melakukan penelitian terhadap situs, benda bersejarah, dan peninggalan kebudayaan.

"Hal ini dikarenakan ilmuwanlah yang dapat membantu kami menemukan suatu peninggalan sejarah atau membuktikan kebenaran sejarah yang ada di Jakarta ini," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Iwan H Wardhana di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan Jakarta memiliki kekayaan sejarah dan kebudayaan yang beragam, akan tetapi masih banyak peninggalan sejarah yang belum tergali dan diketahui masyarakat luas, di antaranya Pulau Onrust.

Pulau Onrust salah satu pulau bersejarah di kawasan Kepulauan Seribu dan ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya berdasarkan Keputusan Gubernur Jakarta Nomor 2209 Tahun 2015.

Fungsi Pulau Onrust terus berkembang sejak 1600 hingga 1990, antara lain mulai tempat peristirahatan Pangeran Kesultanan Banten, kemudian diambil alih pasukan VOC untuk menjadi dermaga pembuatan dan perbaikan kapal, hingga gudang penyimpanan komoditas ekspor rempah.

Baca juga: Pulau Onrust disiapkan jadi pusat eduwisata sejarah di Jakarta

Selanjutnya, sebagai salah satu basis pertahanan laut pasukan Hindia Belanda di utara Batavia hingga menjadi tempat karantina penderita virus Leptospirosis dan penjara pada era kolonial Jepang.

Ia mengakui belum semua fakta sejarah di Pulau Onrust ada arsip secara lengkap di pemerintah provinsi setempat karena berbagai keterbatasan.

Berbagai penelitian tim ahli arkeologi dalam 25 tahun terakhir diketahui baru menemukan beberapa peninggalan sejarah era kolonial VOC berupa puing fondasi bangunan, bebatuan, dan bongkahan kayu jati besar, dan beberapa meriam di Pulau Onrust.

Dia mengharapkan adanya penelitian oleh para ilmuwan domestik maupun mancanegara dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang sejarah dan kebudayaan di Jakarta.

Melalui pencanangan ini, dia mengharapkan, Jakarta dapat menjadi salah satu destinasi wisata sejarah dan kebudayaan yang menarik para ilmuwan dari seluruh dunia untuk datang dan melakukan penelitian.

"Yang jelas kami sangat membuka diri untuk saling belajar. Penelitian penting bila ada pembuktian maka akan menguatkan fakta sejarah atau justru mematahkan yang sebelumnya," katanya.

Baca juga: Menuju dua warisan sejarah budaya sebagai objek wisata spiritual dunia
Baca juga: Merangkum sejarah Pasar Baru sejauh 4 kilometer dalam 3 jam
Baca juga: Museum Kesejarahan Jakarta tampilkan pameran yang lebih kekinian

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023