Beberapa saksi melihat korban tergeletak
Jakarta (ANTARA) -
Warga menemukan seorang pemuda berinisial BK (25) yang tewas bersimbah darah di Jalan Haji Marta, RT 12/RW 10, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa dini hari.
 
Kapolsek Pasar Rebo Kompol Harris Akhmat Basuki saat meninjau lokasi penemuan mayat itu, Selasa, menduga korban tewas ditikam kenalannya, seorang pedagang buah melon di Pasar Induk Kramat Jati berinisial SF (28) yang kini buron.
 
Belum diketahui pasti motif pembunuhan, namun berdasar penyelidikan sementara kejadian bermula ketika korban dan pelaku terlibat cekcok.

"Pada awalnya terduga pelaku sedang berjalan, kemudian motor korban melintas hingga terjadi pergumulan (perkelahian)," kata Harris.
 
Saat terjadi cekcok tersebut, SF mengeluarkan sebilah pisau dapur lalu menusuk tubuh BK beberapa kali hingga korban terkapar di Jalan Haji Marta akibat mengalami pendarahan berat.

Baca juga: Polisi kantongi identitas pelaku penusukan suami-istri di Tebet

Usai melakukan aksinya, SF yang tinggal mengontrak sekitar 300 meter dari lokasi kejadian kemudian melarikan diri meninggalkan korban dalam keadaan terkapar kesakitan.

"Beberapa saksi melihat korban tergeletak. Korban luka tusuk sementara terlihat di bagian dada dan perut. Akibatnya korban meninggal dunia," ujarnya.
 
Harris menuturkan saat kejadian warga sekitar sempat berupaya membawa korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis, namun nyawa BK tak tertolong.

Sementara terkait keberadaan SF hingga kini masih dalam pengejaran personel gabungan dari jajaran Unit Reskrim Polsek Pasar Rebo dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

"Untuk terduga pelaku masih kita lakukan penyelidikan dan pendalaman lebih lanjut. Identitas sudah kita ketahui, sedang dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Mohon doa dari masyarakat," katanya.

Baca juga: Kapolres: Terduga penusuk pria di Kramat berpangkat Pratu

Unit Reskrim Polsek Pasar Rebo dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur pun melakukan olah tempat kejadian peristiwa (TKP) dan melakukan pemeriksaan sejumlah saksi.

Minta tolong
Sementara itu, salah satu warga setempat, Saadah (49) mengaku SF sempat datang ke rumahnya sebelum melarikan diri.

"Dia datang ke rumah saya sekira jam 02.30 WIB. Datang mau minta pertolongan. Waktu itu saya enggak tahu kalau SF, habis menusuk orang," ujarnya.

Saat itu, SF yang tinggal mengontrak di rumah milik Saadah selama beberapa bulan mengaku hendak meminta pertolongan karena dikeroyok tiga orang pria di Jalan Haji Marta.

SF yang masih menggenggam sebilah pisau juga mengaku meminta pertolongan karena dikejar dan diteriaki maling oleh warga.

Baca juga: Polisi amankan ODGJ penusuk tetangga usai shalat di Kebayoran Baru

Diduga warga sekitar meneriaki SF sebagai maling lantaran berupaya mengejar pelaku yang kabur meninggalkan BK terkapar dalam keadaan bersimbah darah di Jalan Haji Marta.

"Diteriaki maling sama warga. Saya tanya, kamu maling? Kata dia 'enggak bu, saya bela diri karena dikeroyok'. Waktu datang, dia bawa pisau, tapi tidak bilang habis melukai seseorang," ujarnya.

Saadah mengaku tidak mengetahui SF baru saja menikam BK karena saat datang ke rumahnya tersebut pisau dapur yang dibawa dan bagian tangan tidak terdapat bercak darah.

"Dia itu sempat sekitar 10 menit ada di rumah saya, setelah itu, dia lari. Saya baru tahu kejadian penusukan ketika teman korban, datang ke sini mencari dia. Tapi sudah keburu kabur," ujarnya.

Baca juga: Pelaku penusukan teman di Tanah Abang dijerat pasal berlapis

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023