Karo, Sumatera Utara (ANTARA) - Pembalap jetski Indonesia Markaio Wimylie menuturkan keikutsertaannya pada lomba balap ketahanan atau endurance Kejuaraan Dunia Aquabike 2023 di Pantai Sinalsal Danau Toba, Karo, Sumatera Utara adalah untuk memperdalam pengalaman dan ilmu pada cabang olahraga air tersebut.

“Kalau saya tidak punya target, yang pasti ajang ini jadi pembelajaran buat saya untuk mendapat jam terbang. Sehingga ke depannya bisa lebih kompetitif. Target saya hanya untuk belajar,” kata Markaio saat ditemui di Karo, Rabu.

Pembalap dengan nomor punggung 18 itu berlaga pada kategori endurance ajang Kejuaraan Dunia Aquabike 2023 yang berlangsung selama tiga hari. Pada hari pertama, Markaio bersaing dengan 21 pembalap lainnya untuk mencatatkan jumlah lap terbanyak.

Pada ajang tersebut, Markaio akan menghadapi lawan yang tak main-main karena bersaing dengan pembalap jetski kelas dunia yang datang dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Italia, Swedia, Prancis, Hungaria, Spanyol, Australia, Kuwait, Uni Emirat Arab, China, Thailand, dan juga rekan senegara.

Baca juga: Pemprov harap ajang Aquabike munculkan bibit atlet lokal Sumut

Melihat persaingan yang sangat ketat, pembalap yang bernaung pada klub Kraken Watersport Jakarta itu sangat realistis dalam mengejar hasil pertandingan.

Bagi Markaio, dengan bisa terlibat dan berkompetisi pada salah satu nomor kejuaraan dunia jetski sudah menjadi pencapaian yang membanggakan.

“Pastinya sangat senang bisa mewakili Indonesia di Aquabike ini. Ini pertama kalinya digelar di Indonesia, khususnya di Danau Toba. Lokasinya juga keren sekali,” kata Markaio.

Meski tak punya target teknis, tapi Markaio tetap akan berusaha maksimal dan memberikan performa terbaik pada ajang tersebut.

“Kami usahakan yang terbaik lah, fokus ke diri sendiri saja. Target saya untuk cari jam terbang, tapi pasti berusaha yang terbaik biar dapat hasil yang terbaik juga,” kata Markaio.

Baca juga: Ditpolair Sumut kawal rombongan jetski Aquabike lintasi Danau Toba

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023