Tangerang (ANTARA) - Kota Gorontalo dan Kabupaten Banjar tertarik mereplikasi sejumlah aplikasi yang dimiliki Pemkot Tangerang untuk menunjang performa dari aparatur sipil negara (ASN) di dua daerah tersebut.

Wali Kota Gorontalo Marten Taha di Tangerang, Rabu mengatakan Kota Gorontalo menganggap Kota Tangerang lebih terdepan dalam penerapan smart city dan layak untuk menjadi contoh.

"Kolaborasi yang kami lakukan dengan melihat inovasi yang ada di Kota Tangerang untuk diterapkan di Kota Gorontalo," kata Marten Taha saat berkunjung ke Pemkot Tangerang.

Marten menanbahkan, dalam kerja sama implementasi smart city, pihaknya berfokus pada sistem dan tata kelola kepegawaian, mengingat Kota Tangerang dianggap lebih maju dalam sistem dan manajemen ASN yang terintegrasi dan memudahkan untuk kontrol kinerja pegawai.

"Kami datang ke Menpan RB, dan soal manajemen ASN dianjurkan belajar ke Kota Tangerang, makanya kami datang ke sini," kata Wali Kota Gorontalo tersebut.

Sementara itu Wakil Bupati Banjar, Saidi Mansyur, mengatakan pihaknya berharap dengan kunjungannya kali ini dapat memberikan inspirasi bagi Kabupaten Banjar dalam menerapkan smart city.

"Alhamdulillah, kami diterima dengan baik oleh Pemkot Tangerang dan kami juga berharap Kabupaten Banjar bisa sama dengan Kota Tangerang yang sudah berhasil menerapkan smart city. Dengan aplikasi-aplikasi yang ada saat ini, kami akan coba pertama adalah SIMASN dan mudah-mudahan Kabupaten Banjar dapat lebih baik lagi," katanya.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengungkapkan, Kota Tangerang mengusung semangat kolaborasi dan elaborasi dengan berbagai daerah lain untuk bersama-sama membangun bangsa.

"Melalui kegiatan kolaborasi, kita bisa sama-sama saling melengkapi agar Kota Tangerang terus menjadi kota yang dicintai oleh masyarakatnya," kata Wali Kota Arief.

Secara spesifik, Wali Kota Arief menjabarkan Pemerintah Kota Tangerang mengembangkan sebanyak 208 aplikasi yang telah terintegrasi ke dalam dua super aplikasi, yakni Tangerang Live dan Tangerang Ayo.

"Nantinya beliau-beliau tinggal memakai dan memanfaatkan aplikasi yang ada secara cuma-cuma. Hanya perlu beberapa penyesuaian untuk data-data di masing-masing daerah," ujarnya.

Baca juga: Ahli: makna 'cerdas' dalam kota cerdas adalah pengelolaan sumber daya
Baca juga: Ini yang harus dipenuhi Jakarta agar jadi kota pintar berskala global

 

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023