Jakarta (ANTARA) - Pelatih timnas Inggris U-17 Ryan Garry berharap para pemainnya belajar dari kekalahan di babak 16 besar Piala Dunia U-17 untuk kemudian mengembangkan setiap potensi individu mereka di masa mendatang. 

Timnas Inggris U-17 dijinakkan Uzbekistan dengan skor 1-2 pada pertandingan yang berlangsung di Jakarta International Stadium, Jakarta, Rabu.

"Saya percaya dengan potensi mereka. Saya harap setiap pemain dapat belajar dari semua ini, bukan hanya belajar mengenai hal di dalam lapangan tapi juga di luar lapangan. Mereka telah menjalani 22 hari pemusatan latihan maupun turnamen dan saya rasa dari segi pengalaman, ini semua akan sangat baik," kata Ryan Garry.

Usai tertinggal pada menit ke-4 lewat gol Amirbek Saidov, The Young Lions seperti mati kutu tidak mampu membongkar pertahanan Uzbekistan. Inggris baru bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-35 lewat sepakan Joel Ndala.

Baca juga: Uzbekistan raih tiket delapan besar usai jinakkan Inggris 2-1

Namun di babak kedua, Uzbekistan kembali unggul usai tendangan bebas Lazizbek Mirzaev bersarang di sisi kanan gawang Setford. Tertinggal gol, Joel Ndala dan kawan-kawan tak dapat kembali menyamakan kedudukan hingga peluit akhir pertandingan berbunyi.

"Sangat mengecewakan karena dengan jelas kami gagal menang. Ini pertandingan babak gugur, jadi sangat berbahaya jika tidak dapat memenangkan pertandingan. Saya mengapresiasi lawan kami (Uzbekistan), mereka lawan yang bermain baik dan saya berharap yang terbaik untuk mereka selama kompetisi," ungkap pelatih berusia 40 tahun tersebut.

Uzbekistan menunggu calon lawan di babak perempat final antara Prancis atau Senegal. Pertandingan Prancis melawan Senegal berlangsung pukul 18.30 WIB.

Baca juga: Pemain Uzbekistan Mirzaev terinspirasi Ronaldo saat cetak gol
Baca juga: Argentina curi kemenangan tipis atas Brazil

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023