banyak menjadi wirausaha muda mandiri
Mataram (ANTARA) - Lembaga Pengembangan dan Konsultasi Nasional (LPKN) Training Center Mataram, Nusa Tenggara Barat mewisuda 258 mahasiswa di mana dari jumlah itu 90 persen lulusannya sudah diserap di dunia kerja, baik di perusahaan di dalam negeri maupun luar negeri.

"Dari 258 orang wisudawan tidak semua bisa hadir karena 90 persen sudah diterima bekerja di dunia usaha dan dunia industri (DUDI), baik di dalam negeri maupun luar negeri," kata Direktur LPKN Training Center Mataram Naktika Sari Dewi pada kegiatan wisuda di Mataram, Rabu.

Ia menyebutkan, sebanyak 38 wisudawan diterima bekerja di sejumlah hotel dan restoran di Turki, Qatar, dan Dubai. Prestasi ini adalah capaian yang luar biasa. Karena perusahaan di luar negeri mempercayai mahasiswa LPKN Training Center Mataram bekerja walaupun belum diwisuda.

"Apa yang telah diraih mahasiswa ini, tidak lepas dari binaan atau dukungan dunia industri dan dunia usaha yang telah memberikan kesempatan bagi mahasiswa magang untuk meningkatkan keterampilan," jelasnya.

Selain itu, lulusan LPKN Training Center juga banyak menciptakan lapangan pekerjaan dan tidak bergantung mencari pekerjaan di dalam maupun luar negeri. Hal ini juga tidak terlepas dari peran instruktur di LPKN Training Center Mataram. Termasuk dukungan dari pemerintah dan asosiasi lainnya.

"Mahasiswa kami juga banyak menjadi wirausaha muda mandiri," ujar Dewi sapaan akrabnya.

Baca juga: Kemendikbudristek-LPKN Mataram gelar pelatihan tenaga perhotelan
Baca juga: BPJS-TK gandeng LPKN Mataram latih pekerja terkena PHK


Ia menambahkan, pemerintah pusat melalui Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi juga mempercayai LPKN Training Center Mataram sebagai mitra menjalankan program Prakerja.

"Kita sudah melatih prakerja sebanyak 9 ribu orang lebih," sebutnya.

Ia menjelaskan kepada wisudawan-wisudawati bahwa LPKN Training Center Mataram mengantarkan sampai gerbang dunia kerja nyata.

"Pertarungan dan kesuksesan sesungguhnya saat lulus, oleh karena itu, alumni LPKN Mataram harus disiplin, profesional, dan menunjukkan kompetensi untuk meraih kesuksesan," katanya.

Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi NTB Najib mengatakan pola pelatihan dan pendidikan yang dikembangkan LPKN Training Center Mataram menjadi sesuatu yang diharapkan oleh pemerintah. Mahasiswa dilatih dan dididik sesuai kompetensi dan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

"Sebelum menyelesaikan pendidikan vokasi, mereka siap bekerja di pasar kerja. Bahkan membuka lapangan pekerjaan sendiri. Konsep ini sesuai dengan yang diinginkan pemerintah," ujarnya.

Sistem yang dikembangkan dengan membangun kolaborasi dengan DUDI sangat tepat.

"Pasca-wisuda bisa langsung terserap bekerja di sejumlah perusahaan, baik di dalam maupun luar negeri," katanya.

Baca juga: Serapan tenaga kerja lulusan vokasi ditargetkan 37,31 persen pada 2024
Baca juga: SMK buka kelas industri genjot serapan kerja lulusan


Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram Rudi Suryawan mengapresiasi 258 wisudawan LPKN Training Center Mataram yang 90 persen telah terserap di dunia usaha dan dunia industri.

Menurutnya, program yang dikembangkan ini adalah satu-satunya program yang membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran di Kota Mataram.

"Tahun 2023 ini terjadi penurunan pengangguran mencapai 4 ribu," sebut Rudi.

Ia menyatakan pihaknya sangat ketat memberikan izin kepada lembaga pendidikan dan pelatihan. Ia tidak menginginkan pasca-pendidikan tidak ada pendampingan selanjutnya.

Namun demikian, LPKN Training Center Mataram menunjukkan komitmennya dengan memanfaatkan jejaring, baik di dalam maupun luar negeri.

"Alumni LPKN Training Center banyak bekerja di perusahaan luar negeri. Kita sangat bersyukur dan sesuatu yang membanggakan," katanya.

Baca juga: LLDIKTI dorong kampus perkuat jaringan tingkatkan serapan lulusan
Baca juga: LLDikti IX dorong kampus perkuat jaringan permudah serapan lulusan

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023