Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan bantuan beras dengan fortifikasi kepada ibu hamil dalam upaya mencegah stunting, gangguan pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurang stimulasi.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sleman pada acara peluncuran Program Bantuan Beras Fortifikasi Bagi Ibu Hamil di Sleman, Kamis, menyampaikan bahwa pemberian beras dengan fortifikasi dimaksudkan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil.

"Upaya Pemkab Sleman dalam penanganan stunting tentu harus dilakukan secara kolektif dan tindakan riil salah satunya pemberian beras fortifikasi yang bermanfaat bagi pemenuhan gizi ibu hamil, sehingga anaknya terhindar dari stunting," katanya.

Danang menyampaikan bahwa prevalensi stunting pada anak di wilayah Kabupaten Sleman tahun ini turun dari 6,88 persen menjadi 4,51 persen dan ditargetkan terus menurun pada tahun berikutnya.

Pemerintah Kabupaten Sleman, ia mengatakan, berupaya mengoptimalkan pemanfaatan insentif fiskal Rp18 miliar dari pemerintah pusat untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Sleman Wildan Solichin mengatakan, sasaran Program Bantuan Beras Fortifikasi Bagi Ibu Hamil selama November-Desember 2023 sebanyak 3.000 ibu hamil di 86 kalurahan di Kabupaten Sleman.

Masing-masing ibu hamil yang menjadi sasaran program, menurut dia, akan mendapat bantuan beras dengan fortifikasi sebanyak 30 kilogram setiap bulan.

Baca juga:
BKKBN DIY: Sleman luar biasa dalam penurunan stunting
Sleman luncurkan Pecah Ranting Hiburane Rakyat untuk cegah stunting

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023