Sleman (ANTARA) - Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Danang Maharsa menegaskan orang tua harus berperan aktif dalam memonitor perkembangan dan pertumbuhan anaknya untuk mencegah stunting.

"Para orang tua harus punya kesadaran untuk memonitor kesehatan dan perkembangan anaknya, karena sebaik apa pun program pemerintah, tanpa adanya kesadaran dari masyarakat, maka tidak ada artinya," kata Danang saat melakukan monitoring dan evaluasi penanganan stunting di Kapanewon (Kecamatan) Ngemplak, Selasa.

Baca juga: Sleman serius tekan stunting melalui optimalisasi TPPS kapanewon

Menurut dia, upaya pencegahan dan penurunan stunting dapat dilakukan dengan beberapa hal, di antaranya dengan memperbaiki pola asuh anak, pola makan anak, memvalidasi alat ukur stunting, dan mengoptimalkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

"Oleh karena itu, kami mengajak seluruh pihak untuk terus berkomitmen dan bersinergi dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Sleman," kata Danang yang merupakan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sleman.

Baca juga: Wabup : Dana desa bisa dimanfaatkan untuk penanggulangan stunting

Panewu (Camat) Ngemplak Sumariyah mengatakan, saat ini angka stunting di Kapanewon Ngemplak sebesar 8,26 persen. Kapanewon Ngemplak juga telah melakukan sejumlah upaya, baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitif untuk menangani masalah stunting.

Ia mengemukakan intervensi spesifik di antaranya optimalisasi pola pemberian makan pada bayi dan anak, dan pemberian dari kelurahan berupa alat ukur dan alat timbang sesuai standar," katanya.

Baca juga: Sleman luncurkan "Pecah Ranting Hiburane Rakyat" cegah stunting

"Sedangkan intervensi sensitif, di antaranya monitoring dan pendampingan posyandu, pendampingan kegiatan tumbuh kembang anak dalam kegiatan BKB, pelatihan Kader TPK, dan pendampingan catin, bumil, bufas, baduta, dan balita oleh Kader TPK," katanya.
 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023