Jakarta (ANTARA News) - Pasukan TNI hingga Kamis (20/7) masih terus melakukan pencarian dan evakuasi terhadap korban jiwa di berbagai daerah di Jawa Barat seperti di kabupaten Ciamis, Tasikmalaya, dan Garut akibat bencana gempa dan tsunami di pesisir Selatan Jawa pada Senin (17/7). Siaran pers Pusat Penerangan TNI yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan, pasukan TNI dari Yon Zipur-3, sejak hari pertama telah mengerahkan satu satuan setingkat kompi (SSK) dengan didukung alat berat zeni untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban di beberapa titik desa yang terkena gempa. Di desa Pangandaran, di bawah pimpinan Lettu CZI Jihan P. dengan kekuatan sekitar 35 personel dan didukung dua unit alat berat Louder, melakukan pencarian korban dan pembersihan puing-puing serta pembersihan badan jalan yang tertimbun pasir. Di tempat yang sama, Batalyon-323/Kostrad, dengan kekuatan satu peleton di bawah pimpinan Lettu Inf Jordania, saat melakukan pencarian korban dibantu relawan telah menemukan sejumlah mayat. Selanjutnya mayat tersebut dievakuasi ke Posko Pangandaran untuk diperiksa lebih lanjut. Selanjutnya, anggota Zipur-3 dan anggota Batalyon-323/Kostrad sebanyak satu peleton membantu pelaksanaan pemakaman massal terhadap 27 mayat di daerah Astana Budha, Pangandaran yang dipimpin oleh Kakanwil Depag Jawa Barat, K.H. Muhaming. Masih di Pangandaran, anggota TNI AL yang berada di Pos Angkatan Laut (Posal) Pangandaran, dengan kekuatan sekitar 35 personel di bawah pimpinan Lettu Laut Krisyanto, menggunakan kendaraan khusus melakukan patroli sepanjang pantai Pangandaran. Selain itu, TNI AL juga telah menyiagakan dua Helly SAR jenis Bolco yang disiapkan di lapangan antara kecamatan Pangandaran - Parigi yang sewaktu-waktu siap digunakan evakuasi dan pencarian. Sementara di kecamatan Cijulang, Batalyon-301/PKS mengerahkan tiga SSK di bawah pimpinan Kapten Inf Maryato, bersama anggota Zipur-3 dan anggota Koramil-1322 yang disebar di beberapa desa. Mereka terus melakukan pencarian dan evakuasi terhadap korban. Menurut data yang diperoleh dari Posko Aju Penanggulangan Bencana Jawa Barat, hingga Kamis (20/7) ini, korban meninggal dunia sebanyak 347 jiwa, dinyatakan hilang 156 jiwa, luka berat 378 orang dan luka ringan 475 orang. Diantara para korban diketemukan warga negara asing yang meninggal dunia diantaranya, dua warga Saudi Arabia, satu warga Belanda, dan tiga belum diketahui identitasnya. Adapun yang mengalami luka berat, dari negara Australia satu orang, Saudi Arabia satu orang, Jepang satu orang, Warga negara Belanda dua orang, dan satu orang lagi warga negara Belgia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006