Jakarta (ANTARA) -
Ketika mendesain ruang interior kita lebih sering memprioritaskan estetika dan fungsionalitas. Namun, salah satu aspek penting yang patut mendapat perhatian adalah pengaruh warna terhadap emosi dan kesejahteraan yang disebut psikologi warna.
 
Ditulis laman Hindustan Times, Kamis (23/11), warna memengaruhi perilaku dan emosi manusia, memainkan peran penting dalam desain interior.
 
Mahesh Anand, Presiden Nippon Paint India (Divisi Dekorasi) menguraikan dampak besar psikologi warna pada desain interior.
 
1. Menciptakan suasana ramah
 
Pemilihan warna dalam ruang interior menentukan nuansa dan suasana yang tepat, sejak kita melangkah masuk. Nuansa hangat dan mengundang seperti netral lembut, abu-abu hangat, dan warna alami seperti krem dan terakota menciptakan suasana nyaman dan ramah.
 
Penelitian yang dilakukan oleh Chebat dkk. (2001) menyatakan bahwa warna-warna hangat mempunyai pengaruh positif terhadap evaluasi konsumen terhadap sebuah toko, yang mengarah pada peningkatan kepuasan dan durasi kunjungan yang lebih lama.

Baca juga: Warna cat bisa membuat rumah sejuk saat cuaca panas
 
2. Relaksasi dan ketenangan
 
Di kamar tidur dan ruang yang didedikasikan untuk relaksasi, sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendorong ketenangan dan tidur nyenyak.
 
Nuansa menenangkan seperti biru lembut, lavender, dan hijau pucat dikenal karena efeknya yang menenangkan. Kamar berwarna biru memiliki efek signifikan dalam menurunkan tekanan darah dan detak jantung, serta meningkatkan relaksasi.
 
Lingkungan hijau cenderung meningkatkan pemulihan psikologis dan pengurangan stres, sementara paparan warna kuning meningkatkan pengaruh positif dan bahkan meningkatkan tingkat gairah, yang diukur dengan detak jantung dan tekanan darah.
 
3. Emosi dan ekspresi pribadi
 
Warna memiliki kemampuan luar biasa untuk membangkitkan emosi dan mencerminkan kepribadian individu. Warna-warna berani dan cerah seperti merah, oranye, atau ungu dapat menambah energi dan drama pada sebuah ruangan, cocok untuk ruangan yang mendorong interaksi sosial dan kreativitas.
 
Penelitian Labrecque dan Milne (2012) mengemukakan bahwa warna dapat menyampaikan ciri-ciri kepribadian dan memengaruhi respons emosional konsumen. Oleh karena itu, desainer interior dapat memanfaatkan informasi ini untuk menciptakan ruang yang mencerminkan kepribadian unik dan selera penghuninya.

Baca juga: Kiat memilih warna cat rumah berdasarkan maknanya
 
4. Menciptakan persepsi spasial
 
Warna juga dapat berperan dalam mengubah persepsi ruang. Warna yang lebih terang, seperti putih dan pastel, menciptakan ilusi kelapangan, membuat ruangan kecil tampak lebih besar.
 
Sebaliknya, warna yang lebih gelap dapat menambah kedalaman dan keintiman pada ruangan yang lebih besar, sehingga menciptakan suasana yang lebih nyaman dan intim.
 
Aspek menarik lainnya adalah bagaimana hal ini dapat memengaruhi persepsi kita terhadap waktu. Warna-warna hangat seperti merah dan oranye dapat membuat waktu terasa lebih singkat, sementara warna-warna sejuk seperti biru dan hijau dapat memperpanjang persepsi kita tentang waktu.
 
Fenomena menarik ini mengungkap cara halus warna membentuk pengalaman subjektif kita dan mengubah persepsi kita terhadap waktu. Selain itu, hal ini dapat memengaruhi persepsi kita tentang rasa.
 
"Penelitian menunjukkan bahwa warna makanan dan minuman dapat berdampak signifikan terhadap cara kita merasakan rasanya. Hubungan aneh antara persepsi warna dan rasa ini menyoroti interaksi kompleks indra kita dan menunjukkan pengaruhnya yang mendalam terhadap pengalaman indera kita," tambah Anand.

Baca juga: Pemilihan cat dinding bisa pengaruhi kesehatan

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023