Alasan kami memilih LPDB-KUMKM sebagai mitra kerja koperasi dibanding lembaga keuangan atau lembaga pembiayaan lain dikarenakan suku bunga LPDB-KUMKM relatif rendah
Jakarta (ANTARA) -
Koperasi Konsumen Karyawan Surya Abadi PT Fajar Surya Wisesa Tbk (KKSA) di Cikarang, Jawa Barat meningkatkan bisnis usaha dan perekonomian anggotanya melalui modal dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).
 
Ketua KKSA Dadang Komara mengatakan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bekasi pada tahun 2022 lalu menyosialisasikan mengenai informasi pinjaman/pembiayaan bertarif murah dari LPDB-KUMKM.
 
"Alasan kami memilih LPDB-KUMKM sebagai mitra kerja koperasi dibanding lembaga keuangan atau lembaga pembiayaan lain dikarenakan suku bunga LPDB-KUMKM relatif rendah dan sangat berpengaruh terhadap pendapatan bersih koperasi. Selain itu, sudah ada rencana untuk mengakses kembali dana bergulir untuk pengembangan unit usaha yang lain," ujar Dadang di Jakarta, Jumat.
 
KKSA mengajukan permohonan pada 2022 dan disetujui pinjaman sebesar Rp2,5 miliar. Pada tahun 2023, koperasi kembali mengajukan permohonan pinjaman dan mendapatkan pinjaman kedua sebesar Rp3 miliar. Kedua pinjaman tersebut hingga kini berstatus kolekbilitas pembayaran lancar.
 
KKSA merupakan koperasi binaan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bekasi yang memiliki beberapa usaha seperti retail, pengadaan barang dan jasa, katering dan usaha simpan pinjam di Kabupaten Bekasi.
 
KKSA memanfaatkan teknologi serta menerapkan aplikasi berbasis digital bernama Enigma guna memaksimalkan fungsi layanan kepada anggota yang beroperasi sejak Bulan November 2021.
 
Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyatakan, jelang akhir tahun 2023, LPDB-KUMKM optimis mencapai target penyaluran tahun ini sebesar Rp1,8 triliun.
 
Hingga 17 November 2023, terangnya, LPDB-KUMKM telah menyalurkan pinjaman/pembiayaan di tahun 2023 sebesar Rp1,43 triliun, yakni melalui pola konvensional sebesar Rp872,33 miliar, dan melalui pola syariah sebesar Rp559,11 miliar.
 
“LPDB-KUMKM memberi dukungan akses permodalan kepada koperasi yang bergerak di berbagai sektor usaha, mulai dari pertanian, perikanan, peternakan, perdagangan, dan jasa,” kata Supomo.
 
Supomo melanjutkan, selain memberi dukungan permodalan bagi koperasi, LPDB-KUMKM juga mendukung pendampingan dan pengembangan kapasitas pengelolaan usaha koperasi melalui Program Inkubator Wirausaha untuk mendorong inovasi dan kreativitas di kalangan wirausaha koperasi, UMKM, dan startup.
 
Menurutnya, program dana bergulir dan pendampingan dibutuhkan koperasi dalam mengembangkan dan mengaktualisasi bisnis usaha. Program tersebut juga penting dalam menjaring koperasi-koperasi potensial yang nantinya akan menjadi mitra-mitra LPDB-KUMKM.
 
"Monitoring berkelanjutan pasca penyaluran pinjaman/pembiayaan juga merupakan bagian penting dari upaya LPDB-KUMKM dalam memastikan dana bergulir tepat penyaluran, tepat pemanfaatan, dan tepat pengembalian,” ucap Supomo.
 
Harapannya, tambah Supomo, dana bergulir dapat diserap dan dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh insan koperasi, terutama UMKM sebagai anggota dan merupakan penerima akhir.
 
"Dukungan akses permodalan LPDB-KUMKM diharapkan dapat mendorong koperasi untuk terus meningkatkan produktivitas dan daya saing, terutama dalam upaya meningkatkan perekonomian daerah, dan pemulihan ekonomi nasional," kata Supomo.


Baca juga: LPDB-KUMKM permudah akses dana bergulir melalui aplikasi eLPDB
Baca juga: Kopposindo terapkan digitalisasi untuk meningkatkan pelayanan
Baca juga: LPDB-KUMKM perkuat permodalan koperasi untuk kembangkan bisnis

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023