Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menjajaki kerja sama dengan Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang di Medan dalam bidang energi terbarukan apalagi daerah ini memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi di bidang energi terbarukan.

"Kerja sama dibutuhkan karena Pemerintah Jepang dan perusahaan-perusahaan Jepang membutuhkan energi terbarukan ini," kata Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang di Medan, Takonai Susumu dalam kunjungan kerjanya di Pekanbaru, Jum’at.

Takonai berharap dengan potensi energi terbarukan yang dimiliki Provinsi Riau ini, akan semakin banyak perusahaan Jepang yang akan berinvestasi di Riau dan kerja sama ekonomi antar kedua negara akan semakin baik.

Ia menjelaskan renewable energy (RE) atau energi terbarukan adalah sumber energi yang berasal dari sumber alam. RE dapat diperbarui dengan kecepatan yang lebih tinggi dari tingkat konsumsinya. Contohnya adalah sinar matahari, angin, air, panas bumi, dan lain-lain.

Sementara itu Pemerintah Jepang terus fokus pada upaya percepatan pengembangan energi terbarukan untuk mengisi kekosongan akibat bencana pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima. Namun program tersebut menghadapi beberapa tantangan seperti kepemilikan jaringan listrik dan ketersediaan lahan.

Dalam sixth strategic energy plan, beberapa tahun lalu Jepang telah menaikkan target pembangkit listrik energi terbarukan termasuk tenaga air dari sebelumnya 22-24 persen menjadi 36-38 persen pada tahun 2030. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) memegang porsi cukup besar dibandingkan energi lain seperti angin, air, biomasa.

"Harapan saya semakin banyak perusahaan Jepang masuk ke Provinsi Riau sehingga hubungan Jepang-Riau bisa lebih ditingkatkan kedepan," katanya.

Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Riau, M. Job Kurniawan mengapresiasi rencana tersebut apalagi dengan dianugerahi sumber daya alam yang melimpah, pertumbuhan ekonomi yang kian meningkat dan ditambah dengan letak geografis Riau yang strategis, karena itu Riau menjadi pilihan yang tepat sebagai daerah untuk berinvestasi.

Sementara itu pada 2021 Pemerintah Provinsi Riau memasang solar panel yang memanfaatkan panas matahari untuk dijadikan sebagai kebutuhan listrik di perkantoran.

Selain itu, dalam melaksanakan dekarbonisasi menuju Indonesia Net Zero Emissions pada 2060 Provinsi Riau telah memiliki tiga tiga pembangkit tenaga biogas (PTBg) milik anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III (Persero), PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) memanfaatkan gas metana dari limbah cair kelapa sawit atau palm oil mill effluent (POME).

"Kami sudah sampaikan potensi Riau dengan harapan menjadi peluang untuk bisa ditindak lanjut dengan kerja sama tersebut semoga bisa membuka investasi di Riau,” demikian Job Kurniawan.

Baca juga: Ilmuwan Jepang kagumi gambut Riau

Baca juga: Riau segera miliki laboratorium gambut internasional

 

Pewarta: Frislidia
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023